RIAU ONLINE, JAKARTA-Angelina Sondakh bebas setelah 10 tahun menjadi narapidana korupsi. Sang ayah, Prof Lucky Sondakh membeberkan rasa kekecewaannya terhadap sang anak,
Kekecewaan Lucky itu berawal saat Angelina Sondakh memutuskan pindah agama dan memeluk Islam. Bahkan, banyak orang yang mencemoohnya ketika sang anak memilih menjadi mualaf.
”Waktu dia menjadi mualaf saya dicemooh oleh saudara-saudara saya,” kata Lucky Sondakh, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Rabu (2/3/2022).
Cemooh itu datang lantaran Lucky sudah 15 tahun menjadi pemimpin gereja.
"Papa saya pendeta dan saya memimpin gereja 15 tahun dengan jadi tokoh, petinggi. Jadi wajar kalau mereka marah ke saya, termasuk saudara-saudara saya,” ujarnya.
Prof Lucky Sondakh dan sang anak, Angelina Sondakh
Tak hanya itu, sebagian keluarganya bahkan memintanya untuk mengucilkan Angelina. Sebab, istri mendiang Adjie Masaaid itu dianggap telah mempermalukan keluarga.
"Lalu saudara-saudara saya, sebagian mengatakan ‘Kucilkan aja Angie, jangan lagi anggap dia saudara kita,’. Ini bener ya, I am talking the truth (saya mengatakan yang sebenarnya),” ujarnya.
Saking marahnya, ada beberapa saudara yang tak lagi mau menerima ketika Angelina datang ke Manado. "Enggak usah lah dia datang ke Manado. Dia udah permalukan nama besar kita. Nah itu saya mangkel, saya dongkol," terang Lucky.
Selain kekecewaan soal agama, Lucky juga kecewa lantaran Angelina Sondakh tak pernah menghiraukan nasehat-nasehat politiknya.
“Nasihat-nasihat politik saya kepada dia tidak gubris. Nasihat saya ke dia yaitu, ‘Angie be careful (hati-hati). Masuk politik itu bukan hanya seperti domba di tengah serigala, tetapi domba di tengah-tengah serigala berbulu domba," ujarnya.
”Akhirnya dia menghadapi petaka. Kena kasus Hambalang, Wisma Atlet. Baru aku bilang, ’Bener kan papa bilang? Bener apa salah?’ Dijawabnya ‘Iya pa’,” kenangnya.
Sebenarnya, sang ayah kecewa dengan Angie, karena anaknya keras kepala. “Tapi saya enggak bisa untuk larang kamu. You are always ini my mine, in eyes, in my heart (kamu selalu di pikiranku, di mataku, di hatiku). Kamu tetaplah anak yang saya kasihi," ujarnya.
Saat Angie terbelit kasus korupsi, ayahnya dicemooh oleh kawan-kawan akademisi di Manado.
”Lho gimana sih katanya akademisi hebat, katanya guru, katanya pendidik, katanya rektor, katanya dekan. Anda meluluskan banyak orang. Orang lain kamu mampu didik, tapi kok anak kamu gagal,” ujar Lucky menirukan ucapan rekan-rekannya.
Menurut Lucky, Angie gagal karena dia tak memelihara integritasnya. ”Dia memang sukses dalam banyak hal tetapi dari segi intellectual integrity kami dinilai gagal dan kami dicemooh, saya kecewa," ujar Lucky.
Kekecewaan lain dari sang ayah karena Angelina Sondakh mendapat putusan hukum yang menurutnya kurang fair.
"Tapi saya bilang ‘Angie soalnya Anda bukan Dewa sih. Kalo Dewa kan untouchable (tak tersentuh) walaupun ada orang-orang lain yang terkena tapi dia tak tersetuh. Itulah politik, terima aja itu’," pintanya.
Beberapa kekecewaan ini membuat yang membuat ayah Angelina sempat bingung karena berpikir akan mengucilkan Angie atau menempuh cara lain.
Setelah merenung dan berdoa dia mengampuni Angie. "Saya berkontemplasi, saya melakukan perenung yang dalam berdoa. Lalu, saya datang ke saudara-saudara. ‘Kamu orang Kristen enggak? Kalo orang Kristen, ditampar pipi kiri, kasih pipi kanan. Kalau ada yang bersalah pada kamu, kita harus mengampuni’," tegasnya.
Dia pun berusaha menasehati saudara-saudaranya, "Saya ajae mengampuni musuh-musuh kita, kenapa kita tidak mengampuni anak sendiri. Tidak ada yang bisa memisahkan kita terhadap kasih terhadap anak-anak kita. Apa pun yang terjadi pada dia, dia adalah anak saya yang saya cintai,” jelasnya.