Jokowi Pastikan Kepala Otorita IKN Bukan Kader Partai, Ahok Dicoret?

Ahok5.jpg
([Suara.com/Eko Faizin])

RIAUONLINE, PEKANBARU-Presiden Jokowi memastikan sosok calon Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara bukanlah anggota partai. Jokowi mengaku akan segera mengumumkan sosok yang akan menjadi Kepala Otorita IKN.

 

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jokowi memastikan bahwa Kepala Otorita IKN dijabat oleh seseorang yang bukan dari kalangan partai. "Non-partai," kata Presiden Jokowi secara singkat, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (23/2/2022)

 

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan mengenai alasan pemerintah terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Menurutnya, ketimpangan yang terjadi di Pulau Jawa dan luar Jawa menjadi alasan pemerintah memindahkan ibu kota negara.

 



"Sekali lagi perpindahan ini adalah untuk pemerataan, baik pemerataan infrastruktur, pemerataan ekonomi dan juga keadilan sosial," jelasnya. Jokowi juga menanggapi mengenai beberapa pihak yang masih mempersoalkan mengenai pemindahan ibu kota negara (IKN).

"Dalam sistem politik kita jelas bahwa Undang-Undangnya (Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara) sudah disetujui oleh DPR dan disetujui delapan fraksi dari sembilan fraksi yang ada. Artinya, secara hukum politik sudah selesai. Jadi kalau sudah seperti itu, mestinya tidak dipertentangkan lagi," ungkapnya.

Kemudian, ia menjelaskan pemindahan IKN bertujuan untuk pemerataan akses infrastruktur, manfaat ekonomi, dan keadilan sosial di Indonesia. "Perpindahan ini adalah untuk pemerataan, baik pemerataan infrastruktur, ekonomi, dan juga keadilan sosial," tandasnya.

Kabarnya, Jokowi akan mengumumkan nama Kepala Otorita IKN pada Maret atau April 2022. Hal tersebut diungkapkan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wendy Tuturoong.

Wendy mengatakan, presiden memilih calon Kepala Otorita IKN sama dengan pemilihan menteri kabinet. Jokowi juga akan menerima masukan dari berbagai pihak mengenai calon Kepala Otorita IKN tersebut.

Sebelumnya sejumlah nama sempat mencuat di publik dan disebut-sebut akan menjadi pemimpin Ibu Kota Nusantara. Mereka yakni mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.

Kemudian mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Annas, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Namun dua nama terakhir, Abdullah Azwar Annas, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah kader PDI Perjuangan.