(istimewa)
Senin, 27 September 2021 09:45 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAUONLINE, MALANG-Mahasiswa dari Universitas Islam Malang menciptakan terobosan baru dalam karya ilmiah tesisnya.
Judul karya ilmiah tersebut 'Pengaruh campuran minyak kayu putih pada Pertalite terhadap kinerja motor bensin Honda Supra X 125 R'.
Diterangkan dalam karya ilmiah tersebut, minyak kayu putih sebagai alternatif untuk meningkatkan efisiensi pembakaran mesin dan mengurangi pencemaran.
Selain itu, minyak kayu putih juga mampu untuk bikin irit konsumsi bahan bakar kendaraan, sebagai aditif jika dicampur dengan bensin.
Baca Juga
Caranya dengan memformulasi bahan bakar dengan zat aditif yang berfungsi untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bahan bakar.
Dengan menambahkan zat aditif minyak kayu putih sebesar 4 ml dalam 1 liter bensin dapat menaikan performa motor bakar dan menurunkan konsumsi bahan bakar.
Namun, sebenarnya bolehkah mencampur BBM seperti Pertalite dengan minyak kayu putih?.
Dikutip Riauonline.co.id dari gridoto.com, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading, Putut Adriatno tidak merekomendasikan hal tersebut.
"Pertamina tidak menyarankan untuk mencampur aditif atau zat tambahan apapun di dalam produk kami," ujar Putut Andriatno, Senin, 27 September 2021.
Pasalnya, minyak kayu putih yang dicampur pada BBM akan dapat merubah kualitas bahan bakar dan akan membahayakan mesin kendaraan.
"Karena hal itu akan merubah spesifikasi BBM, Pertamina tidak bertanggung jawab terhadap spesifikasi BBM yang sudah berubah," terangnya.
Putut menyarankan untuk pengguna kendaraan mengisi BBM sesuai oktan yang direkomendasikan oleh pabrikan.
"BBM yang dijual oleh Pertamina ada Premium yang memiliki nilai oktan 88, Pertalite dengan nilai oktan 90, Pertamax 92 dan Pertamax Turbo 98."
"Sementara untuk bahan bakar diesel yakni Solar, ada Pertamina Dex dengan nilai cetane 53, kemudian Dexlite 52 dan Bio Solar 48," pungkasnya.