RIAU ONLINE, JAKARTA-Program vaksinasi COVID-19 masih terus berjalan hingga hari ini. Tak hanya masyarakat usia 18 tahun ke atas, anak-anak usia 12-17 tahun juga sudah mulai divaksinasi.
Sampai saat ini, ada lima jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lima vaksin tersebut yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan yang terakhir Pfizer.
Lalu, seberapa besar sih efektivitas vaksin-vaksin tersebut?
1. Sinovac
Vaksin COVID-19 yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah vaksin Sinovac. Vaksin besutan perusahaan China, Sinovac, ini telah mendapatkan EUA dari BPOM sejak 11 Januari 2021 lalu.
Berdasarkan pernyataan BPOM, efektivitas atau tingkat kemanjuran vaksin Corona ini terhadap virus Corona mencapai 65,3 persen.
2. AstraZeneca
Vaksin kedua yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM adalah vaksin AstraZeneca hasil pengembangan Oxford University, pada 9 Maret 2021.
Berdasarkan keterangan BPOM, efikasi vaksin AstraZeneca dengan dua dosis standar, terhitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua vaksin hingga pemantauan sekitar dua bulan menunjukkan efektivitas sebesar 62,1 persen.
3. Sinopharm
Vaksin Corona ketiga yang masuk ke Indonesia adalah vaksin Sinopharm, yang diproduksi perusahaan Bio-Institute Biological Product Co., asal Beijing. Ini menjadi vaksin besutan China kedua yang digunakan di Indonesia.
Berdasarkan keterangan BPOM, vaksin Sinopharm memiliki efikasi sebesar 78 persen. Ini didapatkan dari hasil uji klinis fase III di Uni Emirat Arab yang melibatkan lebih dari 42.000 subjek.
EUA untuk vaksin Sinopharm ini telah diberikan sejak 30 April 2021 lalu. Dalam penjelasannya, BPOM menyebut imunogenitas setelah 14 hari pasca divaksin Sinopharm dosis kedua didapatkan cukup besar di usia dewasa, hingga mencapai 99,52 persen dan lansia 100 persen.
4. Moderna
Satu lagi vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia, yaitu vaksin Moderna yang dikembangkan dengan platform mRNA. Vaksin Moderna ini diketahui memiliki efikasi mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sedangkan pada usia di atas 65 tahun mencapai 86,4 persen.
Hasil tersebut diperoleh melalui pemantauan mulai dari hari ke-14 pasca pemberian vaksin dosis kedua.
"Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade satu dan dua. Kejadian paling sering adalah nyeri, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers yang disiarkan daring pada Jumat (2/7/2021).
5. Pfizer
BPOM kembali memberikan EUA pada vaksin Corona yaitu Pfizer. Dalam pernyataannya, BPOM mengungkapkan efikasi vaksin buatan Amerika Serikat ini mencapai 95,5 hingga 100 persen.
"Efikasi pada usia 16 tahun ke atas adalah 95,5 persen dan pada remaja 12-15 tahun adalah sebesar 100 persen," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021) dikutip dari detikhealth
Vaksin ini digunakan dengan indikasi pencegahan COVID-19 mulai usia 12 tahun ke atas. Ini diberikan secara injeksi dengan dua kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu.