Tak Terima Tamu, Keluarga Trisnadi Tempel Amplop di Pagar Rumah

Pagar-kejujuran.jpg
((Foto: Ali Masduki))

RIAU ONLINE, SIDOARJO-Idul Fitri menjadi salah satu momen berharga bagi masyarakat Indonesia. Selain merayakan kemenangan usai melaksanakan puasa Ramadhan, di hari yang fitri ini biasanya menjadi ajang silaturahmi.

Setiap warga kerap berkunjung dan bersilaturahmi bersama setiap perayaan lebaran. Namun warga Sidoarjo, Trisnasi Marjan, malah menutup rapat pagar dan pintu rumahnya.

Keluarga ini tidak menerima tamu seperti tahun-tahun sebelumnya lantaran pandemi Covid-19 masih belum dapat dikendalikan. Meski begitu, Trisnadi tetap menjalankan tradisi silaturrahmi dan berbagi rezeki atau angpao lebaran kepada tetangga.

Sebelumnya warga Kureksari ini memasang spanduk kecil di pagar rumahnya dengan bertuliskan Pagar Kejujuran dengan tagline "Maaf Tidak Menerima Tamu". Trisnadi kemudian menempeli puluhan amplop di pagar rumahnya.

Dia mengatakan bahwa pagar kejujuran ini merupakan kali kedua yang dilakukan setelah mewabahnya virus corona saat lebaran. Menurut dia, cara ini demi mencegah penularan Covid-19. "Dimasa pandemi ini kami tidak menerima tamu secara langsung," kata dia dikutip dari okezone.com



Rupanya pagar kejujuran kedua kalinya ini sudah dinanti tetangga. Sejak pagi hari usai Sholat Ied, puluhan anak-anak dan emak-emak sudah mengantre mengambil amplop.

Trisnadi dan keluarga hanya melayani jabat tangan jarak jauh dari balik pagar. Bahkan, ia menggelar bagi-bagi angpao lebaran selama dua hari. "Pagar Kejujuran kami gelar selama dua hari. Lebaran tahun ini kami sediakan 300 amplop," ucap Trisnadi.