RIAU ONLINE, MAKASSAR-Pandemi Virus Corona tak selamanya membawa dampak negatif, pembatasan kegiatan manusia di seluruh negara membuat beberapa hewan yang dinyatakan punah kini nampak berkeliaran.
Seekor katak raksasa seukuran bayi manusia ditangkap setelah terlihat berkeliaran di sebuah desa di Kepulauan Solomon.
Penemuan katak raksasa tersebut juga mengejutkan warga yang tinggal di pinggiran Honaira, ibu kota Kepulauan Solomon.
Seperti dilansir dari Daily, pemilik pabrik kayu Jimmy Hugo menemukan katak tersebut saat berburu babi hutan di daerah tersebut.
Beberapa foto yang diunggah di situs media sosial menunjukkan katak itu bertengger di lutut seorang warga bernama Mostin.
Gambar lain menunjukkan seorang anak memegang katak yang ukurannya hampir setengah dari ukuran tubuh anak laki-laki itu.
Katak yang ditemukan tersebut diyakini sebagai spesies dari Cornufer guppyi.
Temuan katak raksasa di Enrekang di Sulawesi Selatan pada tahun 2017 lalu. FOTO/ IST
Sementara itu, kata Hugo, reptil yang ditemukan itu adalah katak terbesar yang belum pernah dilihatnya.
“Ukuran katak itu sebesar bayi manusia. Warga menyebut reptil itu ayam hutan karena rasanya lebih enak dari ayam, tapi sulit ditangkap, ”ujarnya.
Spesies Cornufer guppyi adalah salah satu katak terbesar di dunia dan biasa ditemukan dari New Britain di Kepulauan Bismarck hingga Kepulauan Solomon.
Tertangkapnya Katak berukuran bayi manusia di pinggiran Honaira, ibu kota Kepulauan Solomon pernah terjadi di Desa Enkerang Sulawesi Selatan pada tahun 2017 lalu, sebanyak sembilan katak dengan berat tubuh mencapai 1,5 kg yang tentu saja penemuan ini membuat heboh warga sekitar.
Konon sejak zaman prasejarah ukuran badan katak memang sudah besar dari nenek moyangnya, dan kita bisa melihat contohnya pada jenis African bullfrog yang bisa mencapai panjang 23 cm diukur dari kepala sampai bokongnya. Dan berat tubuhnya bisa mencapai 2 kilogram. Pada katak Jantan African bullfrog rata-rata ukuran tubuhnya jauh lebih besar dibandingkan dengan betina.
Mengutip dari berbagai Sumber, Muh Rizaldi seorang Dosen Biologi di STKIP Makassar melaporkan penemuan mengejutkan bahwa temannya berhasil menemukan 9 katak terbesar di Indonesia. Saat ditimbang katak-katak jumbo tersebut mencapai berat sekitar 1,5 kg dan diperkirakan usia mereka sudah 5 tahun.
Sangat jarang menemukan katak raksasa Enrekang setua ini apalagi dengan berat sampai 1,5 kg, biasanya penduduk Desa Buntu Mondong, Kecamatan Buntu Batu, Enrekang hanya menemukan katak yang tak lebih dari 700 gram hingga kurang dari 1 kg saja.
Pproses perkembang biakannya hanya sedikit saja sekitar 1000 butir telur per tahun, itupun yang bisa bertahan hidup sampai mereka remaja tak sampai ratusan akibat mati pertumbuhan atau dimangsa oleh hewan predator lain termasuk manusia.
Spesies katak dikatakan semakin terancam punah akibat aktivitas penebangan kayu dan meluasnya pemukiman masyarakat ke dalam habitatnya dikutip dari Sindonews