(SKK Migas)
Senin, 25 Januari 2021 14:55 WIB
Editor: Joseph Ginting
(SKK Migas)
RIAU ONLINE, BANDUNG-PT Migas Hulu Jabar (MUJ) mengukuhkan posisinya di bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas) untuk operasional pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan, Riau.
Langkah ini guna mendukung pengambilalihan blok tersebut dari Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero) pada Agustus 2021 mendatang.
Melalui anak perusahaan MUJ, PT Energi Negeri Mandiri (ENM) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pengadaan Empat Unit Mobile RIG 550 HP Bersama PT Petrodrill Manufaktur Indonesia (Petrodrill) pekan ini di Bandung.
Penandatanganan dilakukan Direktur ENM Ruli Adi Prasetia & Direktur Petrodrill, Kastur, disaksikan Direktur Utama MUJ Begin Troys, serta Direktur Keuangan & Umum Punjul Prabowo.
Direktur ENM Ruli Adi Prasetia mengatakan, penandatanganan perjanjian ini merupakan komitmen ENM untuk melaksanakan pekerjaan jasa penunjang energi yang selaras dengan bidang usaha MUJ selaku holding.
PT Migas Hulu Jabar (MUJ) mengukuhkan posisinya di bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas) untuk operasional pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan, Riau/Ist
Baca Juga
“Dengan adanya kerja sama ini, semoga ENM bisa saling bersinergi dan menjadi opportunity di lapangan migas lainnya sekaligus sebagai upaya mengoptimalkan fungsi ENM dalam bidang jasa penunjang energi di wilayah kerja Blok Rokan dan mendorong kompetensi perusahaan ke level yang lebih tinggi,” kata Ruli dalam keterangan resmi perusahaan, Rabu (28/10/ 2020).
1. Kerja sama ini guna pemenuhan energi nasional
Kehadiran RIG tersebut, lanjut Ruli, guna mendukung pengeboran Blok Rokan yang ditargetkan dapat melakukan lifting atau eksploitasi migas ke atas permukaan tanah sebesar 170.700 barel per hari. Petrodrill sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman di bidang manufaktur diyakini menjadi jawaban ENM sekaligus kontribusi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi secara nasional.
Sementara itu, Direktur Petrodrill, Kastur menyebut Petrodrill mendukung penuh kerja sama dengan BUMD dan afiliasinya. Workshop RIG nantinya diproduksi oleh perusahaan nasional dan lokasinya berada di Dawuan Jawa Barat sehingga turut serta berkontribusi dalam membangun provinsi ini.
Petrodrill telah mempunyai lisensi API Spec 4F, API Spec 7K, API Spec 8C dan API Q1, Perusahaan yang bisa membangun dan atau memfabrikasi drilling dan workover RIG di indonesia yang memiliki empat lisensi.
2. Investasi ini mencapai Rp100 miliar
Kastur menyebutkan, pengadaan Mobile RIG 550 HP dengan nilai investasi sekitar Rp 100 miliar yang difabrikasi sudah sesuai pesanan dr PT. Pertamina Drilling Services (PDSI) untuk pemenuhan kebutuhan eksploitasi migas yang ditargetkan bisa menghasilkan 170.700 barel per hari.
Dengan jangka waktu fabrikasi dimulai 15 Oktober 2020 dan akan rampung pada akhir bulan Juli 2021. “Minimum Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dipersyaratkan adalah sebesar 25 persen dan dikerjakan 100 persen tenaga kerja adalah putra/putri Indonesia,” imbuh Kastur.
3. Pengembangan usaha di luar Jawa terus digenjot
Sementara, Direktur Utama MUJ Begin Troys mengatakan, kerja sama strategis ini semakin mengukuhkan MUJ sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dapat mengembangkan bisnis usaha di luar pengelolaan PI 10 persen di wilayah kerja ONWJ.
“Ini terjalin berkat peran besar MUJ untuk memajukan ENM dan dukungan penuh Gubernur Jawa Barat dalam rangka memajukan BUMD dan afiliasinya di Jawa Barat,” tandas Begin.
MUJ merupakan perseroan daerah (Perseroda) yang seluruh sahamnya 100 persen dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. MUJ menjadi pionir dalam implementasi pengalihan Partisipasi Interest (PI) 10% bagi BUMD daerah penghasil migas, sesuai dengan Peraturan
Menteri ESDM No.37 Tahun 2016. Sebagai Holding MUJ memiliki anak perusahaan untuk pengembangan bisnis lainnya yakni MUJ ONWJ, dan ENM.