CEK FAKTA: Ratusan Santri Terkapar Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Hoax

Ilustrasi-vaksin-COVID-19-atau-virus-corona.jpg
(Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic)

RIAUONLINE - Video ratusan santri tak sadarkan diri usai suntik vaksin Covid-19 beredar di media sosial. Dalam video tersebut tampak beberapa santri terlihat digendong dan dibawa ke suatu ruangan mereka terbaring lemas.

Para santri tersebut disebutkan dalam video berasal dari Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember. Berikut narasinya:

"Akibat vaksin hampir 100 anak santri terkapar, harus ditelusuri, jangan2 ini Suntik vaksin covid-19."

Penelusuran

Penelusuran dilakukan memasukan kata kunci "santri madinatul ulum jember divaksin" di Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar bahwa ratusan santri tak sadarkan diri usai disuntik vaksin Covid-19.

Salah satunya dilansir dari nu.or.id berjudul "Pesantren di Jember ini Bantah Santrinya Jadi Korban Vaksin Covid-19" pada 11 Januari 2021.

Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, KH Lutfi Ahmad mengatakan video itu adalah vaksinasi difteri yang dilakukan oleh petugas medis Puskesmas Jenggawah, Kabupaten Jember di pesantren yang diasuhnya pada tanggal 28 Februari 2018.

"Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19 yang lagi marak saat ini," ujarnya kepada NU Online di Jember, Ahad (10/1).



Menurutnya, ide penyuntikan vaksin difteri untuk santrinya itu berasal dari Puskesmas Jenggawah. Kata Kiai Lutfi, sapaan akrabnya, santrinya sehat-sehat selalu waktu itu, tidak terindikasi penyakit apapun. Karena itu, awalnya ia mengaku kurang setuju meski akhirnya mengiyakan tawaran Puskesmas Jenggawah tersebut.

“Tidak apa-apa, cuma ini ada program dari pemerintah, gratis,” kata Kiai Lutfi menirukan ucapan petugas Puskesmas Jenggawah waktu itu.

Setelah itu lalu dilakukan penyuntikan vaksin difteri. Jumlah santri yang rencananya bakal divaksin adalah 400 orang. Namun hari itu petugas Puskesmas hanya mampu menvaksin 200 santri, itu pun hingga petang.

Setelah semua santri shalat isya berjamaah, tiba-tiba 72 dari 200 santri itu, mengalami kejang-kejang, muntah-muntah, pusing, dan sering buang air besar.

Sebagian dari mereka langsung dibawa ke Puskesmas dan sebagian lagi di klinik pesantren. Namun kapasitas Puskesmas tidak mampu menampung semua santri yang kejang-kejang itu. Akhirnya semuanya dibawa ke rumah sakit dr. Soebandi, Patrang Jember.

“Setelah 3 hari dirawat, sebagian besar sembuh. Di hari ke empat dan ke lima, yang lain menyusul sembuh, tapi ada juga yang sampai lebih enam hari tidak sembuh-sembuh, masih muntah dan kejang-kejang,” urainya.

Setelah itu, Kiai Lutfi memutuskan untuk tidak melanjutkan vaksinasi itu guna menjaga kemungkinan munculnya korban lagi di kalangan santrinya. “Akhirnya saya batalkan vaksinasi itu,” pungkasnya.

Kesimpulan

Video ratusan santri tak sadarkan diri usai disuntik vaksin Covid-19 adalah tidak benar. Faktanya, video itu adalah vaksinasi difteri yang dilakukan oleh petugas medis Puskesmas Jenggawah, di pesantren Pondok Pesantren Madinatul Ulum pada tanggal 28 Februari 2018.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. [noe]

 

Artikel ini sudah tayang di Merdeka.com