RIAU ONLINE, JAKARTA-Sebanyak 16 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diterima Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menerima Selain kantong jenazah, Tim DVI juga menerima tiga kantong berisi properti para korban.
"Kemudian sampai jam 9 ini juga, Tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan tiga kantong properti," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Dia mengatakan, nantinya pihak DVI akan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
"Tentunya tugas kita ke depan dari anggota postmortem akan melakukan kegiatan identifikasi terhadap kantong jenazah ini. Kemudian juga petugas dari antemortem akan mengumpulkan data yang dibutuhkan dari keluarga korban," kata Rusdi.
Sementara itu, pada Minggu sore 10 Januari 2021, kantong jenazah yang telah diterima tim DVI berjumlah tujuh.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.3 dari 3 halaman
Sebanyak 2.600 personel gabungan dilibatkan dalam proses pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu pada Senin (11/1/2021).
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menjelaskan, petugas yang dikerahkan pada hari ketiga ini mengutamakan pencarian Sriwijaya Air di bawah air, tanpa mengesampingkan pencarian di atas permukaan.
"Sampai saat hari ini, kurang lebih sekitar 2.600 personel yang terlibat langsung atau tak langsung terhadap kegiatan pencarian dan pertolongan ini. Jadi kita konsentrasi di bawah air. Namun demikian juga di atas tetap kita fokuskan," kata dia di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).
Rasman juga mengutarakan, lokasi pencarian diperlebar hingga ke sekitar pantai.
"Yang kemungkinan ada barang-barang yang mungkin karena faktor arus, gelombang, dan sebagainya yang akhirnya bergeser ke arah pantai tetap kita akan lakukan kegiatan tersebht. Oleh karena itu wilayah pencarian kita semakin kita perluas," ucap dia. Artikel ini sudah terbit di Liputan6.com