RIAU ONLINE, JAKARTA-Menteri KKP Edhy Prabowo akhirnya jadi tersangka. Edhy Prabowo ditahan dan diborgol.
Edhy Prabowo juga mengenakan rompi tahanan KPK berwarna oranye. Rompi tahanan dan borgol itu dikenakan Edhy setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi perizinan benih lobster, Rabu 25 November 2020 malam.
Proses penetapan tersangka politikus partai Gerindra itu setelah penyidik KPK melakukan serangkaian pemeriksaan intensif setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Rabu 25 November 2020 dini hari, sekitar pukul 01.23 WIB.
Pantauan Suara com, Edhy keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 23.34 WIB. Edhy nampak memakai rompi tahanan khas KPK berwarna oranye. Edhy nampak berjalan dibawa ke ruang konferensi pers bersama tersangka lainnya.
Selain Edhy, belum diketahui berapa pasti jumlah tersangka lainnya yang ditetapkan KPK. Edhy nampak berjalan dengan kondisi tangan diborgol dan memakai masker. Ia juga sempat berhenti ketia awak media memanggil ketika ingin ditampilkan dalam konferensi pers.
Malam ini, pimpinan KPK akan mengumumkan detail kasus yang menjerat Edhy Prabowo. Konferensi pers akan dilaksanakan di Gedung Penunjang Merah Putih KPK.
Seperti diketahui, Edhy ditangkap KPK setelah kepulangannya dari Kota Honolulu, Amerika Serikat. Ia ditangkap atas dugaan korupsi ekspor benih lobster yang tengah aktif dijalankan oleh kementerian KKP.
Dalam penangkapan itu, KPK turut menyita sejumlah barang bukti berupa kartu debit ATM yang diduga terkait dalam dugaan korupsi ekspor benih lobster di lingkungan Kementerian KKP.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Adapun total yang sempat diamankan oleh KPK berjumlah 17 orang. Selain Edhy dan Istri. Ada sejumlah pihak dari Kementerian KKP dan pihak swasta.
Mereka pun ditangkap di sejumlah lokasi seperti di Jakarta, Depok, Jawa Barat dan Bandara Soekarno Hatta. Penangkapan Edhy Prabowo dipimpin langsung oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan. Artikel ini sudah terbit di Suara.com