Viral Remaja Baca Alquran di Emperan Toko, Sudah 5 Tahun Berkelana di Jalan

Muhammad-Ghifari-Akbar.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, BANDUNG-Muhammad Ghifari Akbar (16) pemulung remaja asal Garut viral di media sosial. Dia tertangkap kamera  sedang membaca Al Quran di pelataran toko di Jalan Braga, Kota Bandung.

Identitas anak tersebut diketahui setelah Pondok Pesantren Al Hilal di Geger Kalong, Bandung, menemui anak tersebut dan mengantarkan Akbar kembali ke rumahnya di Kampung Sodong, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, yang menjadi rumah kakek dan neneknya. Ditemui di rumah tersebut, Akbar mengakui bahwa remaja dalam foto yang viral di media sosial tersebut adalah dirinya.

Ia mengaku sama sekali tidak tahu siapa yang mengambil foto saat ia tengah mengaji di pelataran toko di Jalan Braga, Kota Bandung. "Sepertinya tukang parkir, saya juga tahu foto saya viral dari polisi," jelas Akbar, Kamis 5 November 2020.

Akbar yang lebih suka dipanggil Ghifa Al Ghifari mengaku, setelah foto itu viral, banyak yang mencari dirinya. Hal ini diketahuinya dari anggota polisi di jalanan. Setelah itu, ia bertemu dengan pengurus Pondok Pesantren Al Hilal yang membawanya pulang ke rumah kakek dan neneknya di Garut, tempat tinggal Akbar.

Mak Uti (71) dan Iji (72), nenek dan kakeknya, mengungkapkan, Akbar memang telah terbiasa hidup di jalanan. Jika pulang ke rumah pun tidak pernah lama, lalu pergi lagi entah ke mana. "Biasanya minta karung ukuran besar, terus pergi lagi entah ke mana," kata Mak Uti.

Mak Uti menuturkan, kebiasaan Akbar ini dilakukan sejak ia putus sekolah di kelas IV sekolah dasar. Saat itu, Akbar pergi dari rumah untuk mencari ibu yang meninggalkannya sejak usia 8 bulan.

"Ayahnya ada, sudah menikah lagi, dulu juga sempat tinggal sama ayahnya, tapi tidak betah, terus tinggal di sini (bersama Mak Uti)," katanya. Jika Akbar sudah pergi dari rumah, menurut Mak Uti, bisa berbulan-bulan lamanya.



Namun, saat Hari Raya Idul Fitri, Akbar biasanya pulang ke rumah untuk ber-Lebaran. "Dulu mah ngamen di jalanan, sekarang jadi pemulung di jalanan," katanya. Akbar sendiri mengaku, sebelum fotonya viral, ia berangkat dari Garut ke Bandung dengan berjalan kaki.

Selama di jalan, ia memulung barang bekas yang ditemuinya dan dijual sebagai bekal hidup. "Biasanya tidur di masjid atau di tempat yang nyaman, empat hari sampai Bandung," katanya.

Akbar mengaku, membaca Al Quran memang telah menjadi kebiasaannya selama hidup di jalanan. Sebab, itu adalah amanat dari ayah serta kakek dan neneknya. Menurut Akbar, kebiasan itulah yang menjaga dirinya selamat hidup di jalanan.

"Pesan emak (nenek) sama ayah cuma shalat lima waktu dan baca Al Quran," katanya. Uti yang sehari-hari mengandalkan hidup dari pemberian anak-anaknya mengakui, ia tidak bisa menghalangi Akbar pergi hidup di jalanan. Sebab, memang keinginan Akbar begitu keras untuk mencari ibu kandungnya.

"Saya mah hanya titip jaga lima waktu (shalat), ngaji, dan jangan panjang tangan (mencuri)," katanya. Akbar sendiri mengaku memang tidak betah di rumah, termasuk rumah tempat tinggal ayahnya yang tidak jauh dari rumah kakek dan neneknya.

Setelah bertahun-tahun mencari ibunya, Akbar pun saat ini seperti putus asa dan tidak lagi berharap bisa bertemu perempuan yang melahirkannya itu.

"Enggak mau (ketemu ibu), biarin aja kalau memang dia mau ketemu ya datang ke sini," katanya.

Selama lebih dari lima tahun hidup di jalanan, Akbar mengaku sudah pernah pergi sampai ke Jawa Tengah dan Lampung. Selama itu, ia selalu sendiri dan hanya berbekal sebuah sarung, baju yang dipakainya, dan Al Quran.

Artikel ini sudah terbit di Kompas.com