Tak Cuma Jokowi, Ini 6 Tokoh Indonesia yang Namanya Jadi Jalan di Luar Negeri

Jalan-President-Joko-Widodo.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, ABU DHABI-Nama Presiden Jokowi kini tertulis satu ruas jalan di Abu Dhabi pada Senin 19 Oktober 2020 kemarin.

Chairman Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan memimpin peresmian nama jalan President Joko Widodo.

Nama Presiden Jokowi diabadikan menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center  (ADNEC) dan Embassy Area.

Kawasan tersebut ditempati oleh sejumlah kantor perwakilan diplomatik.

Sebelum Jokowi, sejumlah nama tokoh Indonesia juga telah dijadikan sebagai nama jalan di luar negeri.

Yakni mulai dari Soekarno, Mohammad Hatta, Raden Ajeng Kartini, Syutan Sjahrir, Pattimura, hingga Munir.

Melansir Harian Kompas, 4 April 2015, nama Presiden Pertama RI Soekarno juga digunakan sebagai nama salah satu jalan utama di ibu kota Maroko.

Jalan atau Rue Soekarno ini berada tepat di jantung kota. Jalan Soekarno bersimpangan dengan jalan utama lainnya di Rabat, yakni Jalan Muhammad V, nama raja Maroko yang berkuasa pada awal kemerdekaan pada 19557-1961.

Soekarno dihormati karena secara terbuka mendukung kemerdekaan Maroko pada Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955.

Setahun setelahnya, tepatnya 2 Maret 1956, Maroko merdeka dari Perancis.

Muhammad V, yang sebelumnya merupakan Sultan Maroko, menjadi raja pertama negara sahara di Afrika utara tersebut, yang dibatasi Selat Gibraltar dengan Spanyol, negara yang pernah menjajahnya sebelum Perancis.

Mohammad Hatta

Nama Mohammad Hatta juga diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Haarlem, Belanda.

Di sana, terdapat papan jalan yang bertuliskan Mohammed Hatta Straat.



Jalan tersebut berada di kawasan perumahan Zuiderpolder, Belanda.

Bersama Soekarno, Hatta dikenal memainkan peran yang penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Berkat kontribusinya tersebut, nama Mohammad Hatta dipilih untuk diabadikan sebagai nama jalan di sana.

Kartini

Nama pahlawan wanita dari Jepara, RA Kartini, diabadikan sebagai nama jalan di negeri kincir angin, Belanda.

Mengutip Kompas.com, 10 November 2011, beberapa kota di Belanda, yaitu Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Haarlem, menamai jalannya dengan Kartini Straat (Jalan Kartini).

Di Utrecht, Jalan Kartini terletak di kawasan permukiman kalangan menengah yang tenang dan bertata kota baik.

Jalan Kartini di sana merupakan jalan utama yang lebih lebar dibanding jalan dengan nama tokoh perjuangan lainnya, seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, dan Agostinho Neto. Bentuknya menyerupai huruf U.

Adapun, Jalan Kartini di kota Venlo, Belanda selatan, berbentuk seperti huruf O di kawasan Hagerhof, dan berdekatan dengan nama jalan pahlawan wanita lainnya, seperti Anne Frank dan Mathilde Wibaut.

Ibu kota Belanda, Amsterdam, juga mengabadikan nama pejuang emansipasi wanita itu sebagai nama jalan.

Di wilayah Amsterdam, Zuidoost atau yang dikenal dengan Bijlmer, terdapat jalan yang dinamai dengan nama lengkap Kartini, yakni Jalan Raden Adjeng Kartini.

Jalan itu berdekatan dengan jalan bernama pahlawan wanita dunia, seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Richaards.

Sutan Sjahrir

Tokoh Indonesia lain yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri adalah Sutan Sjahrir.

Sebagai informasi, Sutan Sjahrir merupakan perdana menteri Indonesia pertama yang menuntut ilmu di Universitas Amsterdam dan Universitas Leiden, Belanda.

Pada masanya, Sjahrir menjadi sosok terdepan dalam urusan diplomasi Indonesia dengan Belanda.

Berkat kontribusinya, namanya diabadikan menjadi nama jalan di tiga kota Belanda, yaitu Leiden, Gouda, dan Haarlem.

Pattimura

Melansir Kompas.com, 12 Juli 2020, nama Pattimura atau Thomas Matulessy juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di Wierden, Belanda.

Pahlawan Pattimura sendiri adalah turunan golongan bangsawan yang berasal dari Nusa Ina (Pulau Seram).

Di Indonesia sendiri, nama Kapitan Pattimura diabadikan menjadi nama universitas dan bandar udara, yaitu Universitas Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon.

Munir Said Thalib

Nama Munir Said Thalib diabadikan menjadi nama jalan setapak di lingkungan Marthin Luther King-Laan, dekat Salvador Allende Straat dalam kompleks perumahan Den Haag, Belanda.

Penggunaan nama Munir ini dipilih untuk mengenang jasanya sebagai seorang pejuang Hak Asasi Manusia (HAM).

Di sana, tertera tulisan berikut: Munirpad. Munir Said Thalib 1965-2004, Indonesische voorvechter van de bescherming de rechten van de mens.

Arti dari tulisan tersebut adalah Munir Said Thalib 1965-2004, Pejuang Hak Asasi Manusia Indonesia.

Jalan setapak ini diresmikan pada 14 April 2015 dan dihadiri oleh Wali Kota Den Haag dan istri Munir, Suciawati Munir. Artikel ini sudah terbit di Grid.id