Laporan : Hidayatul Fitri
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Muhammad De Putra, yang akrab di panggil Ade merupakan seorang penyair muda Riau dengan segudang prestasi. Ia mulai menulis sejak umur 9 tahun.
Saat umur 9 tahun ia dikenalkan oleh orang tuanya dengan guru les pribadi khusus peningkatan baca dan tulis.
Guru tersebut mengenalkan Ade dengan Puisi. Pendekatan pembelajaran melalui puisi menarik perhatian Ade membuat ia ingin berkarya.
“Puisi punya acara halus untuk mengajarkan saya baca dan tulis,” katanya di acara RIAU ONLINE PODCAST.
Puisi pertama yang ia buat saat itu berjudul “Mawar” yang berisi satu kalimat penuh makna “Duri itu tertusuk di kaki Ibu”.
“Setelah saya tafsirkan, bisa jadi saat ini saya tidak bisa menulis sekuat itu untuk ukuran usia 9 tahun,” ucapnya.
Keluarga sangat mendukung potensi Ade dalam berpuisi meski tidak ada keturunan keluarga sastra.
Kemampuannya dalam berpuisi mengantarkan Ade mendapatkan beasiswa dan memperoleh berbagai prestasi.
Kendala dalam berproses mengembangkan potensinya di dunia puisi yaitu sempat diremehkan oleh beberapa oknum.
“Apaan sih anak 12 tahun sok-sok baca puisi,” tirunya.
Sejak dari itu ia sadar bahwa ia butuh lingkungan yang mendukung. Bergabung dengan komunitas menjadi solusi atas dilema yang ia rasakan untuk terus berkarya melalui puisi.
Ia fokus mendalami puisi sejak kelas 1 SMP. Ia mulai mengikuti berbagai lomba dan tergabung dalam komunitas.
Ia merasa literasi dan puisi menjadi tempat yang tepat baginya untuk berekspresi sebab ia merasa puisi memiliki kekuatan untuk didengar.
Ia menjadikan puisi sebagai media untuk belajar lebih percaya diri dan menjalin jaringan pertemanan yang lebih luas.
Meraih Anugrah Kebudayaan Kategori Anak Dan Remaja tahun 2017 sebagai pegiat literasi dan penyair muda merupakan sebuah prestasi paling berkesan baginya sebab perjuangan dan proses yang panjang. Setelah itu, ia kerap menjadi motivator.
Selanjutnya ia terpilih menjadi peserta dari Sahabat Art Eurpalia dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tampil di Eurpalia Art Festival International, Eropa.
Saat ini ia sudah menulis 5 buku dan dalam proses menulis sebuah novel. Satu di
antaranya sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Ia ingin apapun yang dilakukan harus bermanfaat baik untuk diri sendiri, lingkungan dan orang lain. Ia bersyukur saat ini sudah banyak apresiasi masyarakat tentang anak muda yang mau berkarya melalui puisi.
Tumbuh dilingkungan orang-orang kreatif, kritis dan positif membuat Ade mendapat banyak dukungan.
Pentingnya memilih lingkungan untuk tumbuh berkembang menjadi hal yang harus diperhatikan bagi penyair muda ini.
Ade berharap generasi muda semakin paham akan dirinya sendiri untuk memilih media atau bidang yang tepat dalam mengutarakan pendapat dan mampu bebas berekspresi dengan baik dan tepat sasaran.