RIAU ONLINE, SEMARANG-Punya wajah cantik tak membuat Melani Yustika sungkan meloni pekerjaan menjaga warung kopi.
Parasnya yang cantik bikin, gadis kelahiran 4 Juni 2003 ini sukses menjadi idola pelanggankopi di warung Berkat Elia temapatnya bekerja di Terminal Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
"Sering digodain sama sopir terus penumpang yang lewat. Ga tau kenapa. Tapi ya biasa aja, ga risih. Mereka juga baik. Mungkin karena sudah akrab juga sama mereka. Tiga tahun saya disini sih," katanya saat ditemui Suara.com, Rabu 16 September 2020.
Meli sapaan akrabnya, mengaku lulusan SMP Maarif Ajibarang. Namun karena sudah ingin memiliki penghasilan sendiri serta keterbatasan ekonomi, membuatnya cepat-cepat ingin bekerja setelah lulus jenjang pendidikan.
"Pertama tetangga itu nawarin kerjaan ke saya yang diposting lewat facebook. Terus saya langsung hubungin bos saya yang sekarang ini," lanjutnya.
Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, rupanya sangat berpengaruh dengan kondisi terminal.
Biasanya ia membuatkan puluhan gelas kopi untuk sopir dan penumpang angkutan desa, kini anjlok drastis hanya tinggal belasan.
Melani Yustika/Cokie
"Sepi banget, biasanya ya sehari sekitar 50 puluhan gelas, tapi sekarang paling ya belasan. Jadi saya disuruh sama bos buat jagain anaknya di rumah. Karena masih ada anak kecil umur empat tahun," terangnya.
Ia sebenarnya bercita-cita menjadi dokter. Namun karena satu dan lain hal, ia mengurungkan niatnya. Terlebih sejak kecil ia diasuh oleh kakek dan neneknya.
Ia sebenarnya tidak hanya membuatkan kopi saja. Bosnya yang memiliki studio foto tepat di samping kios kopi kerap menyuruhnya memotret.
Kemampuan memotret diajarkan oleh bosnya sejak pertama kali dia masuk.
"Iya bisa motret, dahulu pertama masuk kan memang jadi karyawan sini, tapi bos saya buka usaha kopi juga di sebelah sini, jadi kemudian di suruh membuatkan kopi," lanjutnya.
Melani Yustika/Cokie
Ia tidak mau menyebut berapa penghasilannya dalam sebulan. Tapi menurutnya jumlah segitu sudah mencukupi kebutuhan hidupnya. Ia juga menikmati kerjaannya tersebut.
Parasnya yang cantik membuat dirinya kerap menjadi perbincangan hangat oleh para sopir dan penumpang angkutan pedesaan sejak tiga tahun terakhir.
Kusni, salah seorang sopir angkutan desa mengatakan Meli kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan sopir angkutan desa.
"Ya memang orangnya cantik, kebetulan saya juga ngetem (mangkal) nya di depan kiosnya jadi sering ngopi di sini," katanya.
Melani Yustika/Cokie
Sementara itu pemilik warung kopi Berkat Elia, Endang (40) menjelaskan jika awal mula ia menerima Meli karena seumuran dengan anaknya.
Selama bekerja dengan dirinya, Meli diajari berbagai macam kemampuan termasuk memotret.
"Memang awalnya saya butuh sebagai karyawan studio foto, terus saya buka warung kopi jadi Meli saya suruh membuat kopi. Tapi karena pandemi ini sepi banget, jadi saya suruh di rumah, main sama anak saya yang paling kecil," terangnya.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com