RIAU ONLINE, SORONG-Penyanyi terkenal asal tanah Cendrawasih, Edo Kondologit marah-marah di kantor polisi.
Videonya mengamuk viral setelah menyebar luas di jejaringan media sosial. Bahkan namanya menduduki trending di Twitter.
Dalam video berdurasi 2.20 menit itu, dia meluapkan amarahnya meminta keadilan hukum.
"Tidak ada keadilan di tanah Papua sini. Cukup sudah permainan sandiwara di negeri ini. Saya sudah sakit hati sekali dengan perlakuan tidak adil di negeri ini sekarang. Kita menuntut keadilan," kata Edo Kondologit berteriak dalam video tersebut.
Rupanya yang menjadi penyebab Edo marah karena insiden meninggalnya sang adik ipar, George Karel Rumbino alias Riko.
Dia wafat setelah kurang dari 24 jam diserahkan ke Polres Sorong oleh pihak keluarga.
"Kita akan masukkan laporan ke Propam untuk segera diusut secara tuntas. Kita serahkan anak kita kehadapan hukum secara baik, belum sampai 24 jam sudah mati," tutur Edo Kondologit.
"Kita menuntut keadilan. Keadilan. Keadilan. Ini negara hukum," sambungnya lagi.
Amarah laki-aki 53 tahun sempat surut, dia mengaku terbawa emosi atas kejadian yang menimpa sang adik ipar.
"Sorry saya emosi, karena tidak ada adil sekali begitu, ini tidak bisa dibenarkan," ujarnya.
"Kita keluarga bekerjasama baik-baik. Yang harus cacat, yang serahkan dia bukan polisi yang tangkap, keluarga yang serahkan karena percaya sama polisi. Mamanya sendiri menyerahkan. Mama itu mama tua, saya punya mama," sambung Edo Kondologit dengan nada suara meninggi.
Pelantun lagu Selamat Malam Kekasih ini pun menuntut agar kematian adik iparnya diusut transparan hingga tuntas.
"Tidak adil negara ini, harus diusut tuntas. Kapolres, Kapolsek semua harus diusut. Ini negara hukum bukan negara suka-suka gue," tegasnya.
Video ini diunggah oleh Aktivis HAM Veronica Koman di akun Twitternya pada Minggu 30 Agustus 2020.
Tak lupa ia merangkung persoalan yang membuat amarah penyanyi kondang itu meledak-ledak.
"Edi Kondologit 'saya sudah sakit hati sekali dengan perlakuan ketidakadilan di negeri ini!'," tulis Veronica Koman dalam keterangan video itu.
"Adik iparnya meninggal dengan luka penganiayaan dan luka tembak di dalam tahanan Polresta Sorong 6 jam setelah diserahkan pihak keluarga," imbuhnya.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com