RIAU ONLINE, SEMARANG-Seorang yang mengaku mualaf bikin geger. Bukan sekedar mualaf, pria yang mengaku bernama Ignatius Yohanes ini juga mengaku anak kardinal dan guru besar ilmu teologi pula.
Pengguna Facebook bernama Sansulung John Sum berhasil mengungkap siapa sebenarnya pria tersebut. Menurutnya, pendakwah itu bernama asli Joko Subandi dan lahir di Kudus pada 43 tahun lalu.
Sederet fakta yang ia sampaikan, kata Sansulung, merupakan kebohongan besar. Dari informasi yang berhasil digali, ibu si mualaf palsu itu bernama Surahma, bukan Maria Laura sebagaimana pengakuannya.
"Dia juga pernah mengaku masuk Akabri. Kemudian meralat Sarjana Teologinya diperoleh dari sebuah STT di Jakarta Barat dan menjadi Ketua Misonaris Indonesia oleh Wali Gereja. Lah, misonaris katolik kok kuliahnya di STT?" tulisnya dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Rabu 8 Juli 2020.
Bahkan, kediaman Joko juga sempat dikunjungi Mualaf Centre Indonesia lantaran namanya tak pernah tedaftar sebagai mualaf. Namun, ia selalu berkilah sedang sakit dan menolak saat dimintai keterangan.
"Gini lho pak, aku sekarang lagi nge-down banget, makanya aku butuh waktu biar bisa cerita semua dari awal sampai akhir, aku enggak kuat. Bisa enggak aku minta dua atau tiga hari biar tenang aku juga fit," terangnya dalam video.
Sebelumnya, linimasa Twitter dihebohkan dengan video viral seorang pria mualaf mengaku sebagai anak kardinal dan lulusan Injil Vatican School, Roma, Italia.
Video itu menjadi perbincangan setelah muncul dalam unggahan akun Twitter @KatolikG, Selasa 2 Juli 2020.
Dalam rekaman berdurasi 2 menit 19 detik tersebut, terlihat seorang pria yang memakai baju serta sorban berwarna cokelat tengah memperkenalkan diri dalam sebuah acara.
Dalam pidatonya, pria itu mengaku memiliki nama asli Ignatius Yohanes lalu mengungkap latar belakang pendidikan dan keluarganya.
"Alhamdulillah saya memiliki nama asli agak unik. Uniknya saya memang terlahir bukan dari keluarga besar islam. Saya terlahir dari keluarga besar kristen. Nama asli saya adalah Ir. Ignatius Yohanes S.Th. Saya berangkat dari ketua misionaris kristen Indonesia tahun 2004 selepas dari pendidikan saya IVS (Injil Vatikan School), Roma, Italia. Saya empat tahun mempelajari ilmu tafsir Injil dan teologi perbandingan agama," ucap pria dalam video seperti dikutip Suara.com.
Ignatius juga mengatakan dirinya terlahir sebagai anak tunggal dari pemeluk agama yang taat. Ayahnya seorang kardinal, sedangkan ibunya adalah penginjil.
"Saya terlahir sebagai anak tunggal, anak semata wayang dari pasangan rumah tangga bahagia dan sempurna yaitu ayah kandung tercinta adalah Prof. Dr. Ignatius Sastrawardaya, M.Th. Bapak saya untuk tahun ini menjabat sebagai seorang kardinal dan sekaligus guru besar ilmu teologi di Indonesia. Ibu kandung saya seorang penginjil atau evangelis di gereja yaitu Ir. Maria Laura, M.Th," imbuhnya.
Sementara di akhir video, Ignatius mengaku selepas lulus dari Universitas Diponegoro (Undip),ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Injil Vatican School, Roma, Italia. Di mana, kedua orang tuanya juga menimba ilmu di sana. Artikel ini sudah terbit di Suara.com