Pedagang Bingung, Pilih Kena Covid-19 atau Mati Kelaparan di Rumah

Pedagang-diminta-membereskan-lapaknya.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Seorang  wanita yang berjuakan pakaian dalam curhat ke petugas yang meminta untuk membereskan dagangannya. Polisi dan Satpol PP pun dengan sigap meminta agar pedagang perempuan tersebut menutup dagangannya.

"Ini perintah negara, Ibu, ini perintah Pak Jokowi," kata seorang petugas dilansir dari tayangan video yang diunggah akun jejaring sosial Instagram lambe_turah, Minggu, 12 April 2020.

Sembari membereskan barang dagangannya, Ibu bernama Yernis tersebut menuturkan keluh kesahnya kepada para petugas.

"Kalau bisa ya, Pak. Kami butuh makan. Di luar kami mati corona, di rumah kami mati kelaparan, Pak. Kan sama-sama mati, Pak," kata Ibu penjual pakaian tersebut.

Perempuan asal Padang itu mengaku jika dirinya tidak mendapat keringanan biaya seperti yang disebutkan pemerintah.

Pedagang: Di Luar Kami Mati Corona, Di Rumah Kami Mati Kelaparan

 

Postingan seorang ibu ditertibkan karena PSBB.(Instagram/Lambe turah)



"Cicilan dan lainnya boleh ditangguhkan, tapi enggak ada. Ibu boleh ditangguhkan, tapi ibu bayar bunga, Pak. Kami bayarnya gimana Pak?" keluh Ibu Yernis.

Ia pun menyadari bahwa pelarangan berjualan ini demi mencehag penyebaran virus corona, namun dia tak punya pilihan.

"Kami juga ngerti ini buat kita bersama, tapi kalau seperti ini kami enggak makan gimana, Pak? Kalau ada solusinya dari pemerintah, tolong kami bantu kami sembako buat makan," mohon Ibu Yernis.


Petugas pun berusaha menenangkan pedagang tersebut.

"Ibu tenang aja, nanti keluhan ibu kami sampaikan ke pemerintah. Sekarang nanti siapa yang mau tanggung jawab kalau kena?" tanya seorang petugas.

"Nah itu dia Pak, di luar kami kena corona, di rumah kami kelaparan. Sepuluh hari kami ngutang tetangga. Tetangga juga kalau enggak dibayar dia enggak mau Pak, dia kan juga butuh modal," jawab Ibu Yernis menyebutkan masalah lanjutan yang dia hadapi akibat krisis corona.

Ibu dari 4 orang anak ini pun terpaksa membereskan dagangannya dan kembali ke rumah karena diminta petugas.

"Gimana kami harus ngadu?" keluh Ibu Yernis.

Warganet pun banyak yang bersimpati dengan kondisi para pedagang yang harus menutup dagangannya karena krisis.

"Di rumah mati kelaparan, diteror penagihan. Di luar mati corona diteror petugas. Sedangkan solusi tentang ini belum ada. Miris," tulis monaadhel15.

Rizki_arimaa berkomentar, "Memang terasa benar dampaknya terutama buat para pedagang."

Seorang warganet menambahkan, "Serba Salah".

Artikel ini sudah terbit di Suara.com