Tutup Kota Tegal, Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci daripada Maut Menjemput Mereka/Kota Tegal ditutup/Radar tegal
(Radar tegal)
RIAU ONLINE, TEGAL-Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono nekat melakukan opsi lockdown di kotanya. Padahal sebelumnya Presiden Jokowi sudah menwanti-wanti agar Pemda tidak melakukan lockdown. Jokowi mengatakan keputusan untuk locdown adalah wewenang pusat.
Demi mencegah penyebaran wabah virus corona Covid-19, Pemkot Tegal, jawa Tengah menerapkan local lockdown.
Langkah berani karena bertentangan dengan kebijakan nasional itu dilakukan, setelah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi RSUD Kardinah Tegal dinyatakan positif covid-19.
Pernyataan penutupan wilayah secara lokal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, saat melakukan jumpa pers di Pendapa Balai Kota Tegal, terkait pasien positif covid-19 di Tegal, Rabu 25 Maret 2020.
“Ini berita yang sangat memprihatinkan, bahwa pasien laki-laki berusia 34 tahun pada hari ini dinyatakan positif covid-19,” ucapnya seperti yang terpantau Semarangpos.com--jaringan Suara.com, Kamis 24 Maret 2020.
MUI Serukan Masjid di Jateng Tak Gelar Salat Jumat
Warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal mulai menjadi PDP RSUD Kardinah pada tanggal 16 Maret silam. Pasien mengeluh demam, batuk, pilek, sesak napas, dan diare.
Dalam video jumpa pers yang diunggah YouTube Odhay Official, Dedy Yon menjelaskan PDP itu baru saja pulang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Saat di Jakarta, pasien menggunakan kereta api untuk kembali ke Tegal.
Ia memaparkan, pasien melakukan dua kali pemeriksaan swab. “Hasil pemeriksaan swab yang pertama negatif dan hasil kedua pada tanggal 24 Maret 2020 positif didiagnosis terkena virus corona."
Dalam jumpa pers, Dedy mengatakan pasien sudah berada di ruang isolasi RSUD Kardinah. Pasien dalam keadaan yang stabil, tidak mengalami demam dan sesak napas.
Pihaknya sudah melakukan konfirmasi dengan pihak PT KAI terkait nama-nama penumpang di gerbong yang sama dengan pasien.
“Nanti kita akan informasikan kepada provinsi harus dilacak, kita harapkan dikarantina terlebih dahulu,” ungkapnya.
Kota Darurat
Setelah memiliki pasien positif corona, Dedy menyatakan Kota Tegal menjadi kota darurat. Pemkot Tegal akan melakukan fully local lockdown untuk mengurangi penyebaran covid-19.
Local lockdown tersebut akan dilakukan mulai 30 Maret sampi 31 Juli 2020 mendatang.
“Seluruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk,” tegas Dedy Yon.
Ia menambahkan, pihaknya hanya membuka jalur provinsi dan nasional. “Itu beratnya MBC beton kurang lebih dua ton, jadi warga tidak akan menggeser,” paparnya dalam jumpa pers.
Ia berharap masyarakat Tegal bisa memahami kondisi tersebut. Dedy Yon juga mendoakan pasien positif corona agar cepat pulih.
“Ini adalah pilihan yang pahit dan saya juga dilema. Jika disuruh memilik, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka,” tutupnya dalam jumpa pers di pendapa balai kota Tegal.
Artikel ini sudah terbit di Suara.com