Tak Ikut ke Prancis jadi Alasan Kementrian BUMN Tunjuk Fuad Ali jadi Plt Dirut Garuda

Fuad-Rizal.jpg
(Antara Foto/ Muhammad Iqbal)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Kementerian BUMN menunjuk Fuad Rizal sebagai Plt Garuda Indonesia seusai memecat I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari jabatan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).


Dewan Komisaris Garuda Indonesia telah menyampaikan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. DEKOM/SKEP/011/2019 tanggal 5 Desember 2019 yang menetapkan Fuad Rizal sebagai Plt. Direktur Utama Garuda Indonesia.
Siapa Fuad Rizal?

Selain menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia, Fuad merupakan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia. Rangkap jabatan ini dia emban sampai pemegang saham menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menentukan Dirut Garuda Indonesia definitif.


Sebelum menjabat sementara orang nomor satu di Garuda Indonesia, Fuad Rizal tercatat pernah menjadi Vice President of Treasury Management Garuda Indonesia. Dia juga pernah menjadi Associate Director di Standard Chartered Indonesia.




Pria kelahiran Jakarta, 2 Januari 1978, tersebut merupakan lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia merupakan yang termuda di antara jajaran direksi Garuda Indonesia lainnya.

Usai Fuad Rizal diangkat menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia, perusahaan menyatakan turut menegaskan bahwa perseroan akan mengevaluasi secara berkesinambungan proses bisnis yang berjalan.

Perusahaan juga berkomitmen terus mengedepankan dan melaksanakan prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dengan mematuhi aturan yang berlaku. 

Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga menuturkan, alasan Menteri BUMN Erick Thohir merekomendasikan Fuad Rizal menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia karena dia menjadi salah satu direktur yang tak ikut dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia yang baru bareng Ari Askhara.

Ari Askhara dan tiga direksi lainnya yakni Iwan Joeniarto, Muhammad Iqbal, dan Heri Akhyar juga tak mendapatkan izin dinas terbang dari Kementerian BUMN. Hal itu dinyatakan dalam hasil audit Dewan Komisaris Garuda Indonesia. 

"Yang pasti Pak Fuad enggak ada di penerbangan. Kita ingin operasional berjalan juga. Kemudian dia orang keuangan, ngerti lah," ucap Arya.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com