Deretan Fenomena Hujan Es di Indonesia

ilustrasi-hujan-es.jpg
(tangerangekspres.co.id)


RIAU ONLINE - Daerah Situbondo, Jawa Timur, dan Cianjur, Jawa Barat diterpa hujan es pada akhir pekan lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan es dan puting beliung memprediksi hujan es dan puting beliung akan muncul pada musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya menuturkan hujan es dan angin puting beliung berpotensi terjadi di masa pancaroba. "Atau di musim hujan di mana terjadi cuaca cerah beberapa hari sebelumnya atau jeda hujan," katanya, melansir Tempo.co, Selasa, 20 November 2018.

Tony menuturkan hujan es dan puting beliung bersifat lokal dan kejadiannya singkat, yang disebabkan kemunculan awan Cumulonimbus (CB) yang volumenya besar dan tinggi. "Awan itu melewati lapisan beku di udara pada ketinggian sekitar 4 kilometer," jelasnya.

Selain Situbondo dan Cianjur, fenomena hujan es juga terjadi sejumlah daerah di Indonesia.

1. Cimahi, Jawa Barat

Hujan es terjadi pada Sabtu 26 Maret 2016. Hujan berupa batuan es berbentuk kelereng dengan ukuran bervariasi. BMKG menjelaskan es menyerupai salju lantaran gumpalan awan yang dekat dengan permukaan bumi. 
Akibatnya, gumpalan awan tersebut tidak lebur dengan dan turun ke bumi dalam bentuk kondensasi (gumpalan). Selama hujan, terjadi tiga kali bulir es berjatuhan dengan waktu berselang dalam hitungan menit.

2. Trenggalek, Jawa Timur

Pada November 2016, hujan es terjadi di Trenggalek, Jawa Timur. Kala itu angin puting beliung melanda Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.



Hujan es tersebut sempat terjadi di Desa Prambon bersamaan dengan datangnya angin kencang di wilayah Kecamatan Tugu. Intensitasnya tidak lama, hanya sekitar satu menit. Hujan es tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah.

3. Bekasi, Jawa Barat

Hujan es juga melanda Bekasi pada 25 November 2016. Batuan es pada Minggu malam itu bahkan merusak bebeapa atap rumah warga. Hujan turun sejak Minggu sore pukul 17.00.

Batuan es itu menghujam sekitar pukul 19.00. Hujan es turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang. Butirannya kecil-kecil hanya sebesar butiran jagung.

4. Sleman, DIY dan Magelang, Jawa Tengah

Pada 25 Januari 2016, hujan es melanda dua wilayah tersebut. Hujan es juga terjadi di Wonokerto, Sleman, dan sekitar lereng Merapi. Juga, kabupaten Sleman sisi utara dan timur, tepatnya di Kecamatan Turi.

BMKG Yogyakarta menyatakan fenomena itu terjadi karena konsentrasi awan Cumulonimbus. Awan ini merupakan awan yang pertumbuhannya vertikal. Es ini bisa jatuh karena terpental oleh petir atau karena faktor angin (golakan) turbulensi yang terjadi di awan itu.

5. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur

Di Jakarta Selatan hujan es terjadi pada Selasa, 28 Maret 2017. Butir-butir es sebesar kerikil berjatuhan bersamaan dengan hujan lebat dan angin kencang. Durasinya hanya sekitar beberapa menit.

Menurut BMKG, fenomena hujan es tersebut bersamaan dengan siklon tropis Debby yang terjadi di timur laut Australia, dan menyebabkan terjadinya konvergensi dari Sumatera Selatan sampai Nusa Tenggara Timur. Ini yang membuat pumpunan awan menjadi sangat labil, kemudian menyebabkan hujan es.

6. Surabaya, Jawa Timur

Hujan deras disertai angin kencang terjadi pada 7 Maret 2017. Hujan yang juga berupa es itu berupa butiran-butiran kecil es batu. Ukurannya hampir sebesar kelereng. Turun bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang.

BMKG menjelaskan, hujan es terjadi akibat posisi awan kumulonimbus berada pada ketinggian lebih dari empat kilometer di atas permukaan laut. Awan yang melewati freezing level ini membuat butiran hujan di dalam awan tak mencair, sehingga tetap berbentuk butiran es saat turun ke bumi.