RIAU ONLINE - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto akhir-akhir ini kian gencar mengkritisi pemerintahan Jokowi. Terlebih saat musim kampanye ini. Kritik Prabowo makin tajam.
Bahkan, orang-orang di sekeliling sang Presiden dibuat gerah dengan kritik-kritik Prabowo. Alhasil, Kritikan Prabowo mendapat serangan balik dari orang-orang dekat Jokowi.
Salah satunya adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menjadi orang terdepan yang menjawab kritikan negatif yang dilontarkan Prabowo untuk Jokowi.
Misalnya, saat Prabowo mengatakan utag pemerintah Indonesia saat ini terus meningkat menjadi sekitar sekitar Rp 9.000 triliun. Luhut menilai Prabowo tidak mengerti mengenai utang pemerintah.
"Kalau enggak ngerti, gak usah diomongin lah. Kita (pemerintah) gak bego-bego amat," kata Menko Luhut, seperti dilansir dari merdeka.com, Jumat, 26 Oktober 2018.
Luhut juga berang dengan kritikan Prabowo soal mahalnya biaya proyek LRT. "Sudah ada datanya kalau kita rata-rata Rp 400 miliar per Km, di tempat lain ada Rp 600 miliar bahkan ada yang Rp 1 triliun, tergantung, kalau elevated pasti lebih mahal, tergantung tinggi elevasinya berapa, murah mahalnya," kata Luhut.
Kritikan Prabowo juga ditanggapi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait kritikan Prabowo yang menyebut ketimpangan ekonomi masih terjadi di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Akibatnya, 99 persen rakyat masih hidup pas-pasan.
Moeldoko mengatakan pernyataan Prabowo tidak berbasis data dan fakta. Mantan Panglima TNI ini berharap, Prabowo mencari data yang jelas sebelum mengomentari kondisi ekonomi bangsa. Menurutnya, sebagai tokoh politik, sangat tidak etis Prabowo berbicara tanpa data yang valid.
"Kita bicara by data, bukan by nyeplos. Kita ini kan dikontrol semua orang. Kalau pemerintah bicara sembarangan, enggak bisa. Karena dikontrol oleh semua. Bank dunia atau semuanya ya ngetawain. Kalau ngomongnya enggak by data, tapi by perasaan ya," kata Moeldoko.
Selanjutnya Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir juga angkat bicara terkait kritikan Prabowo. Prabowo mengkritik pemerintah dalam pengelolaan negara. Prabowo menilai Prabowo menilai, pemerintah sekarang ugal-ugalan dalam mengelola negara.
Namun menurut Erick, Jokowi bukan bagian deri elite sebagaimana yang kerap disampaikan Prabowo. Menurutnya, Jokowi merupakan rakyat biasa yang kemudian dipercaya menjadi pimpinan.
"Beliau benar-benar dari bawah. Bisa dipercaya oleh rakyat yang memang memikirkan rakyat menjadi pimpinan negara ini," ujar Erick.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga pernah menanggapi kritikan Prabowo. Terutama terkait utang pemerintah. Sri Mulyani memastikan pemerintah akan menjaga keuangan negara dengan baik.
"Yang saya ingin komentari, pemerintah itu tetap akan menjaga pengelolaan keuangan negara dan APBN secara hati-hati yaitu ikuti perundang-undangan, mengikuti indikator kesehatan keuangan. Jadi kami bisa menjaganya secara baik," ujar Sri Mulyani.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id