RIAU ONLINE - Sebagian besar narapidana penghuni lapas Kelas IIA Palu kabur pascagempa mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Palu, Adhi Yan Ricoh menyebutkan sekitar 560 narapidana melarikan diri usai lampu padam dan tembok-tembok roboh akibat diguncang gempa. Kondisi ini ditambah dengan jumlah petugas yang sedikit karena sibuk menyelamatkan diri saat gempa dan tsunami tersebut.
"Jangankan mencari napi yang lari, para petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri (saat gempa terjadi)," ujar Adhi seperti mengutip CNN Indonesia, Minggu, 30 September 2018.
Sementara, dikatakan Adhi, pihaknya belum memikirkan upaya pencarian napi yang kabur. Lantaran semua pihak, termasuk kepolisina tengah sibuk mengurusi para korban gempa.
"Jangankan mencari napi yang lari, kondisi yang kami alami ini saja belum sempat dilaporkan ke pusat, karena tidak ada listrik dan tidak ada jaringan telekomunikasi," ujarnya.
Saat ini, menurut Adhi, bangunan lapas mengalami kerusakan parah akibat diguncang gempa dengan magnitudo 7,4 skala Richter.
Selain kerusakan fisik, gempa yang mengguncang Donggala dan Palu pada Jumat lalu juga menyisakan trauma dan luka fisik pada warga.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) hingga Minggu (30/9) jumlah korban jiwa mencapai 504 orang, 540 luka-luka, dan 17 ribu warga mengungsi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id