RIAU ONLINE, PALEMBANG - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel dan Polresta Palembang menemukan modus baru setelah membongkar sindikat pengedar narkoba antar pulau.
Melansir laman Suara, Minggu 29 April 2018, selain menembak mati tiga tersangka, tim menyita 5 kilogram narkoba yang dibungkus dalam wadah permen dan minuman.
Selain itu, ditemukan juga alat pengepres di hotel tempat ke empat tersangka menginap. Ia mengakui, kelompok ini sama dengan kelompok yang jaringan narkoba Palembang - Surabaya karena menyelundupkan narkoba melalui pesawat. Namun, untuk tersangka kali ini berasal dari Sulawesi Tenggara (Sulteng).
"Kalau jaringan Palembang - Surabaya itu menyelundupkan dengan narkoba seperti stagen, sedangkan ini menyelundupkan dengan wadah seperti permen dan tempat minuman," ujar Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Minggu 29 April 2018.
Dengan ditembak matinya tiga tersangka, yakni Jonly, Erwin dan Michael, Zulkarnain menyatakan perang terhadap narkoba. Karena, narkoba merusak generasi.
"Ini bentuk keseriusan kami berantas narkoba. Jadi jangan coba-coba, akan kita habiskan," katanya.
Sementara itu, salah satu tersangka, Nurdiansyah mengaku narkoba yang diselundupkan tersebut akan dibawa ke Pekanbaru dan diberi upah untuk membawanya sebesar Rp25 juta per kilogram.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui barang tersebut didapat dari mana karena ia hanya disuruh oleh Michael.
"Saya hanya disuruh (tersangka) Michael untuk membawa saja , saya tidak tahu narkoba ini dapat dari mana," katanya.
Ia juga mengaku bahwa ketiga tersangka yang ditembak mati merupakan rekannya satu daerah yakni Sulteng. Namun, Nurdiansyah sudah lama tidak bertemu karena merantau di Bali. Tapi, beberapa waktu lalu diajak untuk membawa barang ini dari Palembang.
"Ini baru pertama kali pak saya lakukan, dan rencananya saya akan ke Banjarmasin," ungkapnya.(2)