Luhut: Saya Bilang Sama Bowo, Kalau Maju Enggak Usah Bawa Tema Agama

Menteri-Koordinator-Bidang-Kemaritiman-Luhut-Binsar.jpg
(VOAINDONESIA.COM)

RIAU ONLINE - Di tengah agendanya yang padat saat memimpin delegasi Indonesia dalam berbagai pertemuan di Washington DC, termasuk menghadiri musim semi IMF-Bank Dunia, US-ASEAN Business Council, dan forum ekonomi dengan Kanada dan beberapa negara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tetap menerima telepon berbagai pihak di tanah air, termasuk Prabowo Subianto, dengan hangat.

Luhut, usai berbicara dalam acara makan malam USINDO di Four Seasons Hotel, Washington DC mengatakan tidak saja kerap menerima telepon, sebagaimana yang terjadi di Trump Hotel Rabu pagi, tetapi juga bertemu langsung dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Dia kan teman, kalau teman kan biasa berkomunikasi, masa teman gak boleh telpon. Memang kami akrab," kata Luhut, melansir VOA Indonesia, Jumat, 20 April 2018.

“Beda itu kan biasa, kalau beda gak mesti berantem kan? Saya dengan Prabowo itu teman, jadi tidak ada yang aneh jika kami bertemu atau berbicara. Yaa, biasa saja. Apa yang salah? Jika dia lagi perlu, dia ketemu saya. Jika saya yang lagi perlu, saya telepon dia,” ujar Luhut.

Dalam satu bulan terakhir ini setidaknya sudah dua kali kedua tokoh politik ini melakukan pertemuan, yaitu pada 6 April atau lima hari sebelum Partai Gerindra mendeklarasikan untuk mencalonkan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019 dan pada 16 April.

Pertemuan dan komunikasi keduanya memicu spekulasi adanya perjanjian politik di antara kedua pihak menjelang pemilu presiden.



“Saya bilang sama Bowo, kalau maju, gak usah bawa tema-tema agama supaya republik ini tidak panas. Pak Prabowo kan nasionalismenya juga tinggi. Ia pastikan ia juga tidak mau negara ini jadi kacau hanya karena pemilihan presiden,” kata Luhut.

Namun, Luhut enggan menjawab ketika ditanya apakah ia juga menyampaikan pesan tertentu dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto.

Menurut sumber dekat keduanya yang tidak bersedia disebutkan namanya, memang ada pesan-pesan dari presiden yang disampaikan melalui Luhut, antara lain soal pentingnya menjaga persaudaraan dan kebangsaan.

Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Subianto memang sudah bersahabat lama. Luhut menjadi lulusan terbaik akademi militer pada 1970, Prabowo pada 1974. Keduanya sama-sama sekolah anti-teror di Jerman. Ketika Luhut menjadi komandan pertama Detasemen 81 KOPASSUS, Prabowo menjadi wakilnya. Setelah menjalani jenjang karir di militer, keduanya sama-sama menjadi pensiunan, menjadi pengusaha dan kemudian memasuki dunia politik.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id