RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita berharap banyak agar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Riau dapat segera diterapkan.
Jika RTRW sudah berjalan, maka DPMPTSP Riau dapat memberikan pelayan lebih dan terbaik kepada masyarakat Riau.
"Kita harap RTRW bisa segera digunakan. Agar dapat memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat," katanya di kantor Gubernur Riau, Kamis, 29 Maret 2018.
Salah satu dampak dari terkendalanya RTRW adalah mangkraknya investasi yang akan mengisi Provinsi Riau. Menurut Evarefita, nilai investasi yang saat ini gagal masuk ke Riau mencapai Rp 53,948 triliun yang terdiri dari sektor domestik dan asing.
"Perinciannya untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 42,15 triliun dari 160 perusahaan. Kemudian Penanaman Modal Asing (PMA) Rp11,7 triliun dari total 171 perusahaan yang tersandung saat melakukan pengurusan aplikasi perizinan prinsip," imbuhnya.
Data itu merupakan laporan dari sepuluh kabupaten kota kecuali Kepulauan Meranti dan Kuansing. Sedangkan nilai kerugian berdasarkan pergerakan perekonomian dan multi efek mencapai Rp100 triliun lebih.
Sebelumnya, setelah mendapat masukan dari jajaran Kementerian Perekonomian di Jakarta beberapa hari yang lalu, pemerintah Provinsi Riau berencana untuk menggagas pembuatan konsep ekonomi khusus.
Itu semua dapat terhadi jika Rencana Tata Ruan Wilayah (RTRW) Riau nantinya yang masih dalam penggodokan sudah dapat dijalankan setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat.
"Ada saran kepada kita dari Kementerian Perekonomian agar nantinya Riau memiliki konsep ekonomi khusus terkait untuk mendorong tata ruang wilayah," kata Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi di Hotel Aryadutha, Rabu, 28 Maret 2018.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id