RIAU ONLINE - Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah sedang dikaji pemerintah. Lalu jika tak lagi menjadi ibu kota negara, bagaimana nasib Jakarta?
Menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, pemindahan ibu kota negara tidak akan memberi dampak yang signifikan terhadap kegiatan ekonomi dan bisnis di Jakarta. Pasalnya, Jakarta selama ini dikenal sebagai pusat dari kegiatan bisnis dan jasa di Indonesia. Selain itu, animo masyarakat untuk datang ke Jakarta untuk bewisata juga tinggi.
Sarman mengatakan, Jakarta hanya akan mengalami perubahan pada jumlah populasi penduduk yang berkurang, apalagi di saat siang hari. Selama ini, para pekerja baik di pemerintahan maupun swasta yang tinggal di kota-kota penyanggah ibu kota, namun bekerja di pusat kota Jakarta.
"Paling-paling yang sedikit berkurang yaitu masalah populasi, mungkin populasi di siang hari. Kalau di malam hari tidak begitu pengaruh. Karena selama ini pekerja di Jakarta cukup besar, dan mereka tinggal di daerah-daerah penyangga. Tapi kalau dari sisi minat investasi di Jakarta tidak terpengaruh, karena ini kan menjadi pusat bisnis," jelas dia, dikutip dari Liputan6.com
Dengan demikian, masalah kemacetan yang setiap hari melanda, diyakini akan dapat ditekan. Sebab, jika populasi berkurang, maka pergerakan kendaraan di sekitar ibu kota juga akan menurun.
"Kalau sekarang kan pusat pemerintahan di Jakarta, sekarang jumlah mobil pemerintah, pengusaha, dan orang-orang yang mengurus izin di Jakarta itu besar sekali. Tapi kalau itu dipindahkan ke pinggiran Jakarta, dari segi biaya akan lebih murah, dampaknya ke investor juga akan lancar," tandas dia.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline