RIAU ONLINE - Ketika dibenturkan dengan urusan pekekrjaan banyak orang tidak bisa konsisten salat berjamaah di masjid. Namun, Kapolda ini justru menghentikan pekerjaannya setiap mendengar adzan. Bahkan, rela mempertaruhkan jabatan dan pangkatnya demi salat berjamaah di masjid di awal waktu.
Kapolda Nusa Tenggara (NTB), Brigjen Pol. Umar Septono terbiasa mengejar shaf pertama dan selalu ingin mendapat posisi tepat di belakang imam di sebelah kanan. Semangat salat berjamaah ini kemudian ia tularkan kepada institusinya dan stafnya, seperti dilansir dari Tarbiyah.net, Sabtu, 15 Oktober 2016.
Dalam berbagai forum, Brigjen Umar selalu mengingatkan pentingnya salat berjamaah karena panggilan pertama adalah panggilan adzan yang pada hakikatnya merupakan panggilan Allah.
Baca Juga: Salut, Seorang Diri Bripka Ini Berlari Selamatkan Nyawa Korban Laka Lantas
Brigjen Umar menegaskan bahwa melaksanakan salat lima waktu di awal waktu dengan berjamaah dan di posisi saf depan sebelah kanan adalah harga mati baginya.
"Kegiatan apapun sibuknya harus saya hentikan. Rapat siapapun yang mimpin saya tinggalkan. Dunia saya pertaruhkan, pangkat jabatan ini. Karena kembali tadi, tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Itu kata kuncinya. Dipegang," katanya.
"Di kesibukan dunia, yang kerja, yang shopping, yang apa itu, rapat kuliah, itu harus dihentikan karena panggilan paling tinggi hanya satu: Allahu akbar Allahu akbar!" tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline