Presiden Jokowi: Sulit Menangani Kasus Penyanderaan

Presiden-RI.jpg
(AP FILE PHOTO)

RIAU ONLINE - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa tidak mudah untuk menangani kasus-kasus penyanderaan. Pernyataan itu muncul Usai kelompok Abu Sayyaf mengeksekusi seorang sandera warga Kanada.

 

Menurut Jokowi, pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat. "Sulit. Setiap hari kita berkomunikasi dengan pemerintah Filipina dan jaringan lain," kata Jokowi seperti dikutip dari INQUIRER.net, Rabu (27/4/2016).

 

"Kami akan melakukan pertemuan dengan Filipina, Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia. Kami ingin berbicara tentang keamanan di kawasan ini," lanjutnya.



 

Jokowi berharap pemimpin militer dari tiga negara untuk mengadakan pembicaraan terkait patroli bersama mencegah situasi penyanderaan yang sama terjadi di masa depan.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui bahwa meskipun TNI siap membantu, namun tidak bisa tanpa mendapatkan persetujuan dari pemerintah Filipina dan Parlemen.

 

Dieksekusinya sandera Kanada, John Ridsdel oleh Abu Sayyaf meningkatkan kekhawatiran atas keselamatan 21 orang lainnya yang disandera oleh kelompok tersebut, termasuk sejumlah WNI.