RIAU ONLINE, PEKANBARU - Forum Dosen Muda dan mahasiswa Universitas Riau menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Riau. Ratusan massa aksi tersebut menuntut pemerintah berani mencabut izin usaha perusahaan yang terbukti merusak hutan dan membakar lahan.
Mereka bahkan menuding beberapa perusahaan HTI raksasa sebagai biang kerok dari asap. Menurut Koordinator Aksi, Hendri Marhadi, SE, MPd, dari banyak informasi yang ada bahwa lahan yang banyak terbakar adalah lahan milik perusahaan.
"Ini artinya mereka memang menjadi pelaku utama kejahatan kemanusiaan ini," teriak Hendri dalam orasinya di depan Kantor Gubernur Riau, Jendral Sudirman, Jumat (23/10/2015). (BACA JUGA: Masyarakat Tuntut Dinas Kesehatan Serius Tangani Korban Asap)
Koordinator Umum, Muhammad Sahal mengatakan, ada 4 tuntutan besar yang akan disampaikan Forum Dosen Muda dan Mahasiswa. Selain pencabutan izin usaha perusahaan HTI juga pelayanan menuntut agar kesehatan yang selama ini masih tak serius dan maksimal lebih diperhatikan.
"Kita mendesak Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, bupati serta wali kota yang ada di Riau untuk tidak melakukan pembiaran terhadap rakyat yang sedang menghadapi bencana asap yang kini bahayakan nyawa mereka," tutur Sahal pada RIAUONLINE.CO.ID.
Mantan aktivis HMI tersebut menambahkan, "Kita minta segera sediakan tempat-tempat steril seperti hotel-hotel sebagai tempat evakuasi balita dan anak-anak, dan segera sediakan 1 tabung oksigen untuk 1 Rumah tanpa terkecuali," jelasnya. (KLIK JUGA: (Video) Dua Pekan Pepepsan Kosong Janji Jokowi)
Hendri juga memperingatkan pemerintah pusat untuk lebih maksimal. Mereka bahkan menuntut Presiden dan Wakil Presiden untuk mundur jika merasa tak mampu atasi asap yang kian parah dan pekat ini.
"Pada pemerintahan Jokowi-Jk, jika tidak mampu mengatasi bencana asap Sumatera dan Kalimantan, segera Mundur dari tampuk kepemimpinan negara ini," tandas Hendri Marhadi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline