RIAUONLINE, PEKANBARU - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih mengganggu kesehatan masyarakat Riau. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sebanyak 54.135 warga Riau menderita penyakit paparan asap.
"Data diperoleh dari Puskesmas seluruh kabupaten\kota," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril, Sabtu (3/10/2015). (KLIK: Ada 111 Titik Panas di Sumatera, Riau Nihil)
Menurut Andra, kebanyakan warga terserang penyakiti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) mencapai 44.960, disusul iritasi kulit 3.589, kemudian iritasi mata 2.753, Asma 2.064 dan Pnemumonia 769.
Andra mengaku, pelayanan kesehatan masyarakat terdampak asap terus dilakukan. Posko kesehatan dan pelayanan Puskesmas 24 Jam disetiap Kabupaten\Kota siaga setiap waktu. (LIHAT: Mundung: Kita Harus Rebut Blok Migas Riau)
"Kami juga kerahkan Puskesmas keliling menemui warga terdampak asap," ujarnya.
Menurut Andra, pelayanan kesehatan di posko kesehatan diberikan secara gratis untuk warga. Jika ditemukan adanya kondisi darurat, warga dapat dirujuk ke Rumah Sakit umum Arifin Ahmad, Pekanbaru. "Biaya pengobatan gratis," ujarnya. (BACA: BPS Tak Mengkaji Dampak Asap Terhadap Perekonomian Riau)
Andra mengaku, sejauh ini kebutuhan obat-obatan masih terjaga. Satgas Kesehatan terus mendapat bantuan dari Kementerian Kesehatan, Pemerintah Riau bahkan perusahaan. "Untuk ketersediaan obat-obatan masih aman," ujarnya.
Meski secara total jumlah warga terdampak asap menunjukkan peningkatan, namun untuk kasus perharinya menunjukkan penurunan menyusul membaiknya cuaca di Riau. (INFO: Hanum Disebut Meninggal Karena Asap, Ini Kata Dokternya)
"Saat ini tren telah menunjukkan penurunan warga terdampak asap," ujarnya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan Riau melumpuhkan aktivitas warga terganggu. Penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II lumpuh. Sebulan lebih lamanya siswa sekolah terpaksa diliburkan. Ribuan warga terserang penyakit dampak asap.