Petugas Manggala Agni mempersiapkan embung penampungan air untuk memadamkan api yang melahap lahan kosong seluas 50 hektare di Desa Rimbo Panjang, Kampar. Rabu (16/9/2015)
(RIAUONLINE.CO.ID/IZDOR)
RIAUONLINE, JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan El Nino yang akan berlangsung hingga Desember membuat kepekatan asap terus meningkat. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan diperlukan upaya masif untuk mempercepat pemadaman.
"Ancaman El Nino sampai akhir November, bahkan beberapa institusi ternama memprediksi bisa sampai pertengahan Desember. Dengan kondisi ini, di selatan ekuator ancaman akan terus meningkat," kata Sutopo di kompleks Istana, Rabu, 30 September 2015. Sebagaimana dikutip RIAUONLINE.CO.ID dari laman Tempo.co. (KLIK: Pemprov Riau: Pusat Harus Bertanggung Jawab)
Untuk mencegah memburuknya kondisi asap, Sutopo mengatakan diperlukan operasi pemadaman yang sifatnya masif dan serentak. Selain itu, setelah pemadaman, kondisi di wilayah-wilayah yang sempat terbakar harus terus dijaga. Pasalnya, di beberapa daerah yang sudah dipadamkan, kembali terjadi kebakaran.
"Berdasarkan pengalaman laporan di lapangan, setelah dipadamkan ternyata terbakar kembali. Penyebab terbakar ada dua, dibakar dan api yang sudah padam tumbuh kembali," kata Sutopo. (LIHAT: Lagi, 52 Penerbangan Batal di SSK II)
Untuk mempercepat penanganan pemadaman kebakaran, BNPB akan mengerahkan lebih banyak personel di titik-titik yang menjadi sumber masalah. Ia mencontohkan misalnya di Sumatera Selatan, yang menjadi pusat hot spot adalah Ogan Komelir Iring dan Musi Banyuasin serta kota yang menjadi perbatasan dengan Jambi. Sementara di Sumatera Selatan, fokus pemadaman di Kalimantan yaitu di Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, dan Kotawaringin Timur. (BACA: Pekan Depan, Pelajar Masuk Senin dan Kamis)
Hari ini Presiden memanggil Kepala BNPB Willem Rampangilei ke Istana. Dalam pertemuan itu, Jokowi memerintahkan percepatan penanganan kebakaran hutan. Willem ke Istana didampingi oleh Sutopo Purwo Nugroho.