Dokter Spesialis Anak RSUD Arifin Ahmad yang merawat Hanum, Riri F Mahisie. Saat memberikan keterangan kepada pers. Jumat (11/9/2015). Hanum disebut menderita penyakit radang selaput otak dan iritasi paru.
(RIAUONLINE/Winahyu)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, Pekanbaru yang menangani pasien Muhanum Anggriawati (12), Riri F Mahisie, menyebutkan pasien meninggal disebabkan penyakit radang selaput otak dan iritasi paru. Siswa kelas VI sekolah dasar itu disebut telah memiliki riwayat penyakit berat itu saat dirujuk ke rumah sakit.
Riri tidak dapat memastikan apakah kondisi pasien memburuk akibat paparan asap sisa kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Pekanbaru saat ini.
"Kami tidak bisa berandai-andai apakah pasien terdampak asap atau tidak, kondisi awalnya begitu datang ke rumah sakit sudah berat," katanya, Jumat (11/9/2015).
Menurut Riri, ia melihat penyakit bawaan dari pasien cukup berat. Ada indikasi peradangan selaput otak dan Tuberculosis (TBC). Tim dokter tidak dapat memastikan, apakah kesehatan Hanum yang memiliki riwayat sakit infeksi paru kian memburuk akibat asap. dokter memvonis pasien gagal pernafasan lantaran timbunan lendir di paru sebelah kanan.
"pasien tidak bisa bernafas dengan spontan karena paru-parunya tinggal satu," ujarnya.
(BACA JUGA: Selamat Jalan Hanum, Gadis Kecil Korban Ganasnya Asap Riau)
kondisi pasien begitu dirujuk ke rumah sakit sudah buruk. Pasien datang dalam keadaan setengah sadar dan sesak nafas akibat kurangnya asupan oksigen ke otak. Hasil pemeriksaan darahnya menunjukkan pasien mengalami infeksi berat pada paru-paru. Ada cairan lendir menutupi paru-paru sebelah kanan sudah memadat, diperkirakan sudah terjadi sejak enam bulan. Hal ini yang membuat pasien sulit bernafas.
"Pasien mengalami gagal nafas," kata Riri.
Direktur Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad Nuzelly Husnedi mengatkan, kabut asap bisa memicu menurunnya kondisi orang yang telah memiliki riwayat penyakit pernafasan. Partikel yang terkandung dalam asap dapat membuat kesehatan menurun.
(KLIK JUGA: Mukhlis: Anak Saya Gagal Pernapasan)
Secara medis lanjut dia, kabut asap tidak akan menyebabkan orang langsung meninggal. Tapi asap dapat memperburuk kondisi bagi seseorang yang telah memiliki riwayat penyakit pernafasan dan paru.
"Asap ini hanya sebagai pencetus saja, partikel asap bisa berdampak buruk jika menyerang orang yang memiliki riwayat penyakit Asma dan pernafasan lainnya ," katanya.
(BACA: Lahan Tiga Perusahaan Ini Ditemukan Terbakar)
Gadis kecil warga Pekanbaru, Muhanum Anggriawati (12). Hanum, menghadap Sang Khalik Kamis (10/9/2015), sekitar pukul 13.00 WIB, usai dirawat selama sepekan di PICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru. Kepergian Hanum menuai simpati dari masyarakat maupun jejaring sosial. Hanum disebut meninggal lantaran menghirup udara yang terpapar asap kebakaran hutan dan lahan.