RIAUONLINE, PEKANBARU - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta maaf kepada seluruh masyarakat dalam rapat paripurna memperingati hari Jadi Provinsi Riau, di gedung DPRD Riau. Minggu (9/8/2015).
Andi-sapaan akrabnya mengatakan, peringatan HUT Riau ini bukan hanya sekadar aktivitas seremonial, tapi pada hakikatnya adalah 'ruang jeda' untuk evaluasi dan introspeksi.
(BACA JUGA: Apa Makna Homeland of Melayu)
Di ruang sidang yang dihadiri oleh seluruh komponen pemerintahan ini, Andi juga menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat karena selama 1,5 tahun masa jabatannya sejak 7 Oktoner 2014 lalu, Ia telah kehilangan waktu dan kesempatan untuk mengisi pembangunan.
"Walau tak banyak capaian yang didapat dalam kurun waktu 1,5 tahun ini, setidaknya pancang-pancang sudah mulai dibuat. Kesalahan ini biarlah menjadi dosa politik dan tanggung jawab moral kami untuk melunasinya dalan tiga tahun kedepan," tutur Andi.
Andi juga menyampaikan, dalam mewujudkan good govermance dan clean government, Pemerintah Provinsi Riau akan melakukan pembenahan kinerja aparatur pemerintah dalam lingkup Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Riau. Pemerintah Provinsi Riau untuk pertama kalinya melaksanakan assesment untuk memilih Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
"Penerapan e-Government secara optimal akan mendatangkan manfaat yang dapat dirasakan seperti pelayanan yan lebih baik kepada masyarakat, peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum serta pelaksanaab pemerintahan yang lebih efisien," terang Andi.
(KLIK JUGA: Alamak, Plt Gubri Berpidato, Peserta Sibuk Selfie)
Tak hanya itu lanjut Andi, untuk menggerakkan sektor ekonomi di tanah Melayu, Pemerintah Provinsi Riau meminta dukungan kepada semua pihak, karena pada tahun ini pembebasan lahan pembangunan Railway (jalur kereta api) dapat diselesaikan dan awal tahun 2016 akan dilakukan ground breaking, demikian juga pembangunan Jalan Tol Sumatera, Pelabuhan Industri di daerah Pesisir Riau, akan segera dimulai.
Disamping itu, dengan ditunjuknya Riau sebagai pusat pengatur beban dan transmisi listrik Sumatera serta pembangunan PLTU di kawasan Tenayan Raya dan pengembangan energi baru terbarukan dengan mengoptimalkan limbah kelapa sawit, akan menjadikan Riau sebagai 'Lumbung' energi listrik untuk wilayah Sumatera.