Soal Kebakaran Hutan Sumatera, Leonardo DiCaprio Sebut Perusahaan Serakah

Leonardo-DiCaprio.jpg
(EPA)

RIAU ONLINE - Berbicara di forum tahunan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss, aktor Hollywood Leonardo DiCaprio mengkritik keserakahan sektor korporasi yang berujung pada rusaknya alam. Nominator Piala Oscar ini juga menyinggung kebakaran hutan di Sumatera tahun lalu.


DiCaprio menyampaikan kritiknya usai menerima Crystal Awards dari World Economic Forum (WEF). "Kita tidak bisa membiarkan keserakahan perusahaan-perusahaan yang berasal dari industri perminyakan, batu bara, dan gas menentukan masa depan kemanusiaan," kata DiCapriodi Davos, Swiss, Selasa 19 Januari 2016 lalu seperti dikutip The Guardian. Sebagaimana dilansir RIAUONLINE.CO.ID dari laman Tempo.co.

 

Aktor yang baru saja memenangkan penghargaan Golden Globe untuk perannya di film The Revenant ini lalu menyinggung kebakaran hutan dan lahan di Indonesia beberapa waktu lalu. "Sepanjang tahun 2015, kebakaran besar di Sumatera telah menghasilkan lebih banyak emisi karbon setiap harinya dibandingkan dengan emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas perekonomian Amerika Serikat," ujarnya.

 

Melalui yayasannya, Leonardo DiCaprio Foundation, bekerjasama dengan Rainforest Action Network Berbicara di forum tahunan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss, aktor Hollywood Leonardo DiCaprio mengkritik keserakahan sektor korporasi yang berujung pada rusaknya alam dan, pada gilirannya, masa depan kemanusiaan. (klik:  Betapa Kita Pontang-panting, Jungkir Balik Memadamkan Api..)

 

"Kita tidak bisa membiarkan keserakahan perusahaan-perusahaan yang berasal dari industri perminyakan, batu bara, dan gas menentukan masa depan kemanusiaan," kata DiCaprio saat berpidato setelah menerima penghargaan Crystal Awards dari WEF.



 

Sebagai studi kasus, aktor yang baru saja memenangkan penghargaan Golden Globe untuk perannya di film The Revenant ini mengangkat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia beberapa waktu lalu.

 

"Sepanjang tahun 2015, kebakaran besar di Sumatera telah menghasilkan lebih banyak emisi karbon setiap harinya dibandingkan dengan emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas perekonomian Amerika Serikat," ujar DiCaprio yang mendapat nominasi Oscar tahun ini. (BACA: BPBD Riau Sudah Tahu Kemarau Panjang 10 Bulan)

 

Melalui yayasannya, Leonardo DiCaprio Foundation, aktor peraih nominasi Oscar ini juga mengumumkan sumbangan sebesar US$ 15 juta untuk program pelestarian lingkungan. Di antara program tersebut termasuk pendanaan untuk melestarikan 2,63 juta hektare hutan di Sumatera.

 

Di Davos, DiCaprio juga mengajak pemimpin-pemimpin dunia terutama di bidang bisnis untuk memberikan kontribusi lebih besar terhadap kegiatan perlindungan dan penyelamatan lingkungan hidup.

 

Ia menyorot fakta bahwa setiap tahunnya, hanya 3 persen dari dana filantropi yang diberikan di seluruh dunia dialokasikan untuk isu lingkungan hidup.

 

Crystal Awards adalah penghargaan yang diberikan pendiri WEF Professor Klaus Schwab bersama istrinya, Hilda Schwab, kepada sejumlah pegiat bidang seni yang tidak hanya berkarya di bidangnya. Tahun ini, penghargaan tersebut dianugerahkan kepada empat orang seniman, yakni pembuat patung dan instalasi seni asal Denmark Olafur Eliasson, musisi William Adams alias Will.I.Am , aktris dan filantropis Yao Chen, dan DiCaprio sendiri.