Hadapi MEA, PB HMI: Riau Jalur Sutera ASEAN

HMI.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Bidang Pengembangan Profesi PB HMI, Fat Haryanto Lisda menyebutkan Riau merupakan tolak ukuran keberhasilan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

 

Menurut Fat, Riau merupakan pintu gerbang Indonesia dari ASEAN. Riau dan Kepri adalah provinsi terdekat yang menghubungnkan beberapa negara. Selain itu selat Malaka yang dimiliki Riau merupakan wilayah strategis bagi kondisi politik maupun ekonomi.

 

"Selat Malaka seperti jalur sutera nya Asean karena di sana hampir seluruh lalu lintas perdagangan dalam dan luar negeri bergerak. Maka dari itu Riau merupakan daerah paling potensial dalam MEA ini. Ukuran berhasil tidaknya MEA sedikit banyak bisa becermin dari kondisi Riau," jelas Fat Haryanto kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (9/1/2016).

 


Untuk itu Fat berpesan supaya masyarakat Riau mempersiapkan kualitas agar tidak tersingkir tenaga kerja asing yang memiliki kualitas lebih baik. Kata dia, akan sangat memalukan jika masyarakat lokal tergeser oleh asing karena kurangnya daya saing. (KLIK: Sukses Gelar Kongres HMI, 7 Kader HMI Riau Jadi Pengurus PB HMI)

 

"Dari kualitas SDM Riau sebenarnya sudah bagus jika dikelola dengan baik, itu dipandang dari bonus demografi kita. Hanya saja perlu ada pengelolaan yang baik. Selama ini kita sangat kurang dalam pengelolaan terutama oleh pemerintah," urai, pria asal Rokan Hulu itu.

 

Fat menyebutkan masih ada kekurangan kerap ditemui di tengah masyarakat Riau yakni kurang bersatu untuk kemajuan.

 

"Meski tak bisa dikatakan seluruhnya tapi kita melihatnya demikian dari beberapa kasus yang ditemui di masyarakat selama ini. Pemuda Riau harus bersatu bukan malah saling sikut di dalam yang dampaknya malah merugikan kita sendiri. Jangan sampai karena hal itu warga asing memanfaatkannya," tandas Fat. (BACA: BLH dan Dinas Kehutanan Belum Mau Bicara Soal Anggaran Karhutla 2016)

 

Sebagai Kabid Pengembangan Profesi PB HMI, Fat akan membuat beberapa program yang bisa dikorelasikan untuk menghadapi MEA ini. "Kita akan bekerjasama dengan berbagai lembaga profesi yang memang berpengaruh di MEA, selain itu kita akan mendorong profesionalisme kader HMI yang masih minim dalam proses," tutupnya.