PRESIDEN Jokmo Widodo saat jalan-jalan ke lokasi bekas terbakarnya lahan gambut, Jumat (9/10/2015), di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.
(HUMAS PEMPROV RIAU)
RIAU ONLINE - Biaya yang dikeluarkan untuk memadamkan api di enam provinsi, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah, ternyata sudah menghabiskan setengah triliun alias Rp 500 miliar.
Walau sudah menghabiskan dana Rp 500 miliar, namun asap pembakaran hutan dan lahan (Karhutla) belum juga hilang. Tak hanya itu, kerugian akibat asap selain materi hingga triliunan Rupiah, juga korban jiwa. (Klik Juga: Soal Asap, Jokowi Bak Kau Berjanji Kau Mengingkari)
"BNPB sudah menghabiskan Rp500 miliar untuk melakukan pemadamaman kebarakan hutan ini," kata Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Sutopo, di Istana Negera, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Ia menjelaskan, saat ini memang belum ada perubahan status menjadi bencana nasional. Akan tetapi, pengerahan kekuatan dilakukan hingga dana dianggarkan pemerintah pusat sudah sangat besar. (Baca Juga: 12 Perusahaan Ditetapkan Sebagai Tersangka Karhutla)
Menurutnya dari segi penanganannya pemerintah pusat melalui BNBP telah mengerahkan pasukan bantuan jauh-jauh hari diberlakukan untuk penanganan kebakaran dari pemerintah pusat.
Baik personel, peralatannya, aset-aset dan pendanaan yang lebih dari 95 persen dari pemerintah pusat. "(BNPB) Sudah mengajukan tambahan anggaran Rp 750 miliar dan Kemenkeu sudah menyetujui dari dana siap pakai yang ada di BNPB Rp 750 miliar sudah masuk DIPA BNPB," kata Sutopo, dikutip dari laman viva.co.id. (Lihat Juga: Ada-ada Saja, Lain Ditanya, Lain Dijawab Jokowi)
Titik api (hotspot) hingga saat ini menurutnya sudah mengalami penurunan. Namun, penyebaran asap justru semakin meluas baik itu di wilayah Sumatera maupun Kalimantan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline