Laporan: Dwi Fatimah
RIAUONLINE, PEKANBARU - Pernah dengar istilah toxic people? Toxic people alias orang-orang yang “beracun” adalah jenis pribadi yang cenderung menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
Seseorang dianggap menjadi racun ketika ia menebarkan sesuatu yang negatif ke lingkungan sekitarnya. Seringkali toxic people ditemukan melalui media sosial. Namun, dalam kehidupan nyata juga banyak.
Dilansir Psych2Go, orang yang toxic adalah mereka yang secara konstan membuat orang lain merasa buruk akan perilaku dan kata-katanya. Mereka juga sering merendahkan, menyebarkan energi negatif, serta membuat sekitarnya merasa lelah.
Lalu, apakah kamu termasuk toxic people? Berikut tanda kalau kamu termasuk toxic people:
Hanya mau senangnya saja
Biasanya, orang yang mau senangnya termasuk toxic people. Kamu tidak akan ada saat teman membutuhkan. Jika kamu membantu, maka kebaikan yang kamu lakukan akan harus terus dibahas.
Selalu membicarakan tentang diri sendiri
Hampir semua orang suka membicarakan tentang dirinya sendiri. Namun hal ini akan menjadi toxic ketika kamu melakukannya setiap waktu. Terlebih lagi, ketika kamu sering memotong pembicaraan orang lain untuk menceritakan dirimu.
Dilansir Science of People, hal ini disebut sebagai conversational narcissism atau narsisme percakapan. Berikut ini tanda-tanda kamu menjadi seorang conversational narcissist:
Kamu selalu mendominasi pembicaraan,
Kamu tidak menanyakan kabar atau pendapat lawan bicara,
Kamu punya cara untuk mengalihkan topik pembicaraan agar berpusat pada dirimu,
Sadar atau tanpa sadar merendahkan orang lain dan membanggakan diri sendiri,
Kamu suka menginterupsi orang lain.
3. Suka mengontrol dan memanipulasi orang lain
Hal yang paling menyebalkan dari orang yang toksik adalah kebiasaan mereka yang suka mengontrol dan memanipulasi orang lain. Kamu akan membuat orang lain melakukan apa yang kamu inginkan untuk mencapai tujuanmu.
Kamu juga tidak ragu untuk berbohong dan berkelit dengan sejuta alasan bila kebohongannya terkuak.
Kamu juga bisa menyakiti perasaan orang lain, dengan dalih perbuatannya dilakukan untuk menyelamatkan orang lain. Misalnya menghina seseorang dengan sebutan “gendut” dengan alasan supaya ia mau berusaha lebih keras untuk diet.
4. Selalu dengki dengan pencapaian orang lain
Idealnya, ketika orang lain mendapatkan kebahagiaan atau kesuksesan, kita turut senang akan pencapaian tersebut. Hal paling sederhana untuk menunjukkannya adalah dengan memberikan selamat secara tulus kepada mereka.
Namun tampaknya, hal ini sulit untuk dilakukan oleh orang yang toxic. Kamu selalu dengki dan bahkan mendiskreditkan kesuksesan tersebut. Misalnya dengan mengatakan bahwa pencapaian tersebut bukan karena kerja keras melainkan keberuntungan atau berkat campur tangan orang lain.
5. Tidak mau meminta maaf dan mengakui kesalahan
Selain menyebalkan dan merugikan orang lain, toxic people enggan minta maaf. Meski kamu sudah jelas-jelas salah, kamu akan menganggap kesalahan itu disebabkan oleh orang lain.
Dalam banyak kasus, toxic people mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain tetapi sebenarnya untuk mencapai tujuan kamu sendiri. Kamu ingin memperoleh simpati dan perhatian dengan cara berpura-pura sebagai korban alias play victim.
6. Thanos syndrom atau merasa paling benar
Merasa paling benar dan paling hebat sering disebut dengan Thanos Syndrome atau sindrom Thanos. Sindrom Thanos adalah perasaan paling hebat dan paling benar. Merasa dirinya sudah melakukan yang terbaik. Seringkali mengira semua hal akan berantakan dan berjalan tidak mulus jika dirinya tidak ada.