Korban Banjir Capai 17 Ribu Jiwa, Pemko Pekanbaru Dirikan Dapur Umum di MPP

Korban-Banjir-Capai-17-Ribu-Jiwa-Pemko-Pekanbaru-Dirikan-Dapur-Umum-di-MPP.jpg
(Rahmadi Dwi Putra/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Empat kelurahan di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau terendam banjir. Total 17.000 jiwa yang terdiri dari 3.000 kepala keluarga (KK) telah mengungsi hingga Jumat, 7 Maret 2025. 

Salah satu titik paling parah adalah Kelurahan Meranti Pandak dengan jumlah pengungsi lebih dari 4.000 orang. Kedalaman air di rumah warga mencapai dua meter lebih. 

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menuturkan bahwa masih ada warga yang bertahan di rumah, meski terendam banjir.

"Ketersedian tenda akan ditambah lagi dan jumlah makanan akan dikirim. Tadi sudah kita tinjau sampai ke dalam masih ada warga yang bertahan di rumah mereka,” tutur Agung, saat meninjau lokasi banjir bersama Kapolda Riau Irjen M Iqbal dan Wakapolda Brigjen Jossy Kusumo, Jumat, 7 Maret 2025.

“Tadi kita sudah sampaikan agar selalu berhati-hati. Kepada mereka Bapak Kapolda dan Wakapolda juga telah memberikan paket bantuan," imbuh Agung.

Bagi sejumlah warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, pemerintah memberi pengarahan dan bantuan paket sembako. Selain itu Pemko Pekanbaru juga menyiapkan sejumlah tenda darurat untuk menampung warga yang mengungsi. 

Selain mendirikan tenda darurat, Pemko Pekanbaru juga telah mendirikan dapur umum di Mal Pelayanan Publik, Jalan Sudirman Pekanbaru. 


"Dapur umum sekarang sudah mulai beroperasi hari ini. Disini juga ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan makanan sekitar lebih dari 17 ribu warga,” pungkasnya. 

Kapolda Riau, Irjen M Iqbal menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk membantu masyarakat terdampak banjir yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. 

"Mayoritas teman-teman kita yang terdampak banjir telah mengungsi dari rumah mereka untuk mendapat perlindungan dan pelayanan yang lebih layak,” ujar Irjen Iqbal. 

“Untuk itu kepolisian berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru dan seluruh stakeholder melakukan upaya-upaya pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat. Kita pastikan warga tidak ada yang terancam nyawanya, itu yang utama," imbuhnya.

Irjen M Iqbal menambahkan, untuk membantu para korban banjir, pihaknya telah mendirikan tenda-tenda penampungan pengungsi, dapur umum dan posko kesehatan. Polda Riau juga telah menyerahkan bantuan paket sembako secara langsung kepada warga yang terdampak. 

"Kita juga akan tambah pos pengungsian,  intinya Polda hadir untuk membantu masyarakat sepenuhnya dan membackup pemerintah kota untuk melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat sepenuhnya," tandasnya. 

Salah satu korban banjir, Nurhikmah Pakpahan mengatakan, dia bersama kedua anaknya telah mengungsi ke tenda posko siaga banjir sejak kemarin. Hal ini karena kondisi air di rumahnya semakin tinggi. 

"Semenjak banjir, anak kami demam dan gatal-gatal alergi. Tapi untunglah ada posko kesehatan disini dan anak kami sudah diberi obat. Selama di tenda pengungsian kami diberikan makanan saat berbuka dan sahur, anak-anak pun ada diberi makanan," tutur Nurhikmah. 

Kata dia, di tenda pengungsian selain membutuhkan makanan dan obat-obatan, warga juga membutuhkan kipas angin. Karena banyaknya warga yang berada dalam satu twnda membuat sirkulasi udara menjadi kurang baik. 

"Kita butuh kipas di setiap tenda, soalnya tenda ini sudah panas," harapnya.