PDAM Tirta Siak Paparkan Pembangunan Pipa hingga 2028 di DPRD Pekanbaru

Rapat-dprd-dengan-tirta-siak.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi II DPRD Kota Pekanbaru menggelar rapat dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Pekanbaru. Rapat dipimpin Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Zainal Arifin di ruang paripurna, Senin 17 Februari 2025.

Zainal Arifin mengatakan, rapat pembahasan ini memanggil BUMD yang tergabung di bawah Kabag Ekonomi.

“Kita di DPRD ingin mengetahui proses yang dilakukan di masing-masing badan ini. Kami banyak dapat laporan terkait aktivitas yang dilakukan PDAM, banyak galian yang dilakukan di sudut Kota Pekanbaru kadang mengganggu aktivitas pengguna jalan dan mereka mengajukan keberatan kepada kami, dan ini apakah benar dari PDAM atau yang lain,” jelas Zainal Arifin, Senin, 17 Februari 2025.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Siak, Agung Nugraha mengatakan, cakupan layanan air masih terbilang kecil. Untuk mengatasi masalah itu, kata dia, maka dilaksanakan proyek SPAM di 10 kecamatan di Kota Pekanbaru.

Agung menambahkan, untuk Pekanbaru bagian selatan pembangunan saluran pipa sampai dengan tahun 2028.


“Untuk di Pekanbaru bagian selatan pembangunan sampai dengan tahun 2028 pembangunan ini membangun pipa baru sekaligus mengganti pipa lama, kenapa harus diganti, untuk menambah jumlah pelanggan tentu harus mengganti infrastruktur dahulu,” terang Agung Nugraha.

Agung menambahkan dalam pembahasan rapat ini, proyek yang sedang berjalan di PDAM Tirta Siak mempunyai target 61 ribu pelanggan.

“Untuk pembangunan sejak berjalan 2021 jumlah sambungan baru 1500an sehingga masih banyak celah target yang harus kita raih,” jelasnya.

Agung mengatakan, dalam segi pendapatan PDAM Tirta Siak meraih pendapatan rata-rata Rp 1,1 miliar hingga Rp Rp 1,3 miliar per bulan.

“Kondisi PDAM pada saat proyek berjalan, di sisi pelanggan banyak yang kami putuskan 4 ribu pelanggan termasuk kebocoran air karena pencurian air, pekerjaan besar kami adalah menambah jumlah pelanggan dan menekan angka kebocoran yang kerap terjadi di pipa-pipa lama, secara bertahap akan kita ganti dengan pipa baru,” tutur Agung.