Laporan: Afifah Zahrah Zabaldi
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kota Pekanbaru telah memasuki puncak musim hujan. Hujan yang berkepanjangan dapat memicu sejumlah penyakit, satu di antaranya biduran.
Biduran merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah, gatal dan bengkak. Biduran dapat dipicu berbagai faktor, salah satunya kondisi yang dapat memperburuk gejalanya saat musim hujan.
Penyebab biduran pada musim hujan
1. Perubahan Suhu dan Kelembaban
Pada musim hujan, cuaca cenderung lebih dingin dan lembab. Perubahan suhu yang drastis, terutama ketika seseorang berpindah dari ruangan hangat ke udara luar yang lebih dingin dapat memicu pelepasan histamin dalam tubuh menyebabkan peradangan pada kulit.
2. Peningkatan Jumlah Spora atau Jamur
Musim hujan meningkatkan pertumbuhan spora atau jamur dan membuatnya terbawa oleh angin. Jamur, debu, dan serbuk sari yang larut dalam udara lembab dapat menjadi alergen yang memicu reaksi alergi pada sebagian orang, salah satunya berupa biduran.
3. Kelembaban Berlebih
Udara yang lembab selama musim hujan bisa menyebabkan kulit menjadi lebih basah dan lembab, menciptakan kondisi yang ideal untuk timbulnya reaksi kulit seperti biduran. Keadaan ini dapat memperparah kondisi kulit sensitif bahkan mengakibatkan peradangan.
4. Stress dan Aktivitas Fisik
Musim hujan yang sering disertai dengan cuaca mendung atau hujan lebat dapat menyebabkan seseorang merasa cemas atau tertekan, yang pada gilirannya bisa memperburuk kondisi biduran. Stres fisik atau emosional dapat memicu pelepasan histamin dalam tubuh, yang menyebabkan reaksi kulit seperti biduran.
Gejala yang ditimbulkan oleh biduran dapat berupa bentol merah atau putih yang dapat berubah ukuran atau lokasi dengan cepat, kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal.