Tim Pengabdian Masyarakat Unri Edukasi Penggunaan Antibiotik Siswa SMAN 2 Tualang

Tim-Pengabdian-Masyarakat-Unri-Edukasi-Penggunaan-Antibiotik-Siswa-SMAN-2-Tualang.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Antibiotik biasanya dikonsumsi untuk membunuh serangan bakteri dalam tubuh. Misalkan saat mengalami diare, seorang minum antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang salah bisa memicu bakteri mengalami resistensi.

Bakteri akan kebal dengan obat yang diberikan, sehingga akan tetap hidup dan berkembang biak. Infeksi bakteri tidak terobati hingga yang terburuk bisa membuat seorang meninggal dunia.

Hal itu disampaikan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Riau (UNRI). Mereka menggelar sosialisasi kepada siswa SMA Negeri 2 Tualang Kabupaten Siak, Selasa 24 September 2024 lalu.

Tim pengabdian masyarakat UNRI yang diketuai oleh Dr, dr. Dewi Anggraini, Sp. MK(K), dengan dukungan pendanaan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Dalam sosialisasi tersebut, tim memaparkan pentingnya penggunaan antibiotik secara benar, sehingga tidak sampai membuat bakteri mengalami resistensi. Hal tersebut hingga kini terus digalakkan oleh para dokter.


Kegiatan sosialisasi diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kesehatan di kalangan remaja, khususnya dalam upaya edukasi penggunaan antibiotik yang rasional.

Dalam pelaksanaannya, tim melakukan serangkaian acara berupa paparan materi edukasi penggunaan antibiotik yang rasional diberikan kepada 50 orang siswa/i SMAN 2 Tualang dan pemberian pelatihan materi edukasi penggunaan antibiotik yang rasional kepada 2 orang Kader PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja).

Tim pengabdian memberikan alat peraga berupa poster, flipchart edukasi penggunaan antibiotik. Kerja sama ini memastikan terlaksananya kegiatan dengan lebih optimal melalui sinergi dalam penyediaan layanan kesehatan serta pendampingan yang komprehensif bagi para peserta didik. 

Melalui edukasi ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menggunakan antibiotik yang tepat sebagai preventif untuk mengurangi terjadinya resistensi antibiotik.

Program ini menjadi bagian dari komitmen bersama dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan generasi muda, sekaligus sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.