Polda Riau dan Lemhannas Antisipasi Pelanggaran Hukum Pengrusakan Hutan di Riau

Kombes-nasriadi10.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bersama Lemhannas RI di Ballroom Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Rabu, 9 Oktober 2024.

Tema yang dikaji adalah 'Menentukan Platform Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Industri Kelapa Sawit Indonesia yang Terpercaya dan Diakui di Tingkat Nasional dan Internasional.'

Dalam sambutannya, Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Reni Mayerni, menyampaikan pentingnya pembentukan platform perhitungan emisi gas rumah kaca yang dapat diandalkan dan diakui baik di tingkat nasional maupun internasional

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi, dalam paparannya menyampaikan perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau serta dampaknya terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca.

"Polda Riau terus berupaya mengantisipasi dampak negatif dari pesatnya perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit, termasuk penegakan hukum terhadap pelanggaran terkait pengrusakan hutan," jelas Nasriadi, Rabu, 9 Oktober 2024.


Lebih lanjut, Nasriadi menambahkan bahwa Polda Riau tengah mengejar pengusaha ilegal yang terlibat dalam kasus pengrusakan hutan.

"Laporan tindak pidana ini sering kali berasal dari masyarakat peduli lingkungan maupun dinas terkait. Kami berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk mengungkap kasus-kasus ini," tutur Nasriadi.

Selain itu, FGD juga diisi dengan berbagai paparan dari para narasumber lainnya, seperti Prof. Suwondo yang membahas perhitungan emisi gas rumah kaca kelapa sawit.

Selanjutnya Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Alwamen, yang menyampaikan kebijakan daerah terkait pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

"Kegiatan FGD diharapkan dapat menghasilkan platform perhitungan emisi gas rumah kaca yang dapat diakui secara nasional dan internasional, serta mendukung pengembangan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan di Indonesia," tutup Nasriadi.