Malaria Merebak di Riau, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Ilustrasi-DBD2.jpg
(kumparan)

Laporan: Afifah Zahrah Zabaldi

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kasus Malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus meningkat hingga 40 kasus pada Selasa, 1 Oktober 2024. Desa Kuala Selat di Kecamatan Kateman menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak.

Malaria termasuk salah satu masalah kesehatan global yang banyak terjadi terutama di negara negara tropis dan subtropis. Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh parasit genus Plasmodium melalui gigitan nyamuk Anopheles dan udara lembab yang tidak sehat.

Parasit penyebab malaria memiliki beberapa jenis yang dapat menginfeksi manusia dengan berbagai permasalahannya seperti:

1. Plasmodium vivax: Menyebabkan malaria yang ringan, namun dapat menyebabkan relaps.

2. Plasmodium ovale: Mirip dengan P. vivax, namun jarang terjadi.

3. Plasmodium malariae: Penyebab Malaria Kronis yang dapat bertahan bertahun-tahun tanpa adanya gejala



4. Plasmodium falciparum: Penyebab malaria yang paling berat dan seringkali berakibat fatal

Penularan Malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi, gejala malaria biasanya muncul 9-14 setelah terinfeksi. Gejala awal yang umum dirasakan, antara lain:

1. Demam Tinggi

2. Menggigil

3. Keringat berlebihan

4. Sakit Kepala

5. Nyeri Otot

6. Mual dan Muntah

Jika sudah terinfeksi malaria dan tidak diobati, malaria dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya, seperti anemia, kegagalan organ, bahkan kematian. 

Penyakit malaria masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat. Banyak upaya yang telah dikembangkan untuk mencegah ataupun mengobati penyakit malaria dengan harapan penyakit ini dapat turun ke tingkat minimal dan pada akhirnya dapat dihilangkan.