RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berbagai kisah menarik datang dari sejumlah mualaf yang bersyahadat di Masjid Agung An Nur Pekanbaru.
Mulai dari masuk Islam karena sering ikut pengajian, faktor lingkungan muslim serta karena kagum mendengar lantunan ayat suci Alquran.
Kisah menarik kembali datang dari kakak dan adik yang kembali memeluk Islam. Hari Winata Lubis dan adiknya Wenda Dinata Lubis bersyahadat setelah sempat murtad.
"Ayah sebelumnya nonis (non-Islam), saat menikah, mereka sudah muslim. Kemudian ibu pindah ke Medan dan dipaksa masuk agama bapak (Kristen-red). Saya (Hari Winata Lubis) dan adik saya (Wenda Dinata Lubis) awalnya ikut agama Ibu muslim," ujar Hari kepada Pengurus Mualaf Center, Rubianto, Jumat, 27 September 2024.
Setelah berjalannya waktu, Hari dan adiknya Wenda mengikuti kepercayaan ayahnya yang beragama Kristen.
"Setelah beberapa lama, ibu dan ayah akhirnya pisah. Saya dan adik saya kemudian memutuskan kembali untuk masuk Islam dan bersyahadat di Masjid Agung An Nur," tegas Hari.
Meski sempat murtad, Hari yang didampingi sang ibu mengaku masih mencintai agama Islam. Namun karena keterpaksaan, ia memeluk Kristen.
Rubianto memahami perjalanan kisah Hari Winata Lubis dan Wenda Dinata Lubis.
"Terus belajar dan kuatkan keyakinan Islam agama terakhir yang akan dipeluk. Semoga Istiqomah dalam memeluk agama Islam," pesan Rubianto kepada kedua adik kakak tersebut.
Hari dan Wenda kemudian mengucapkan kalimat syahadat dibimbing Rubianto. Keduanya terdengar lancar dan fasih membaca kalimat syahadat.
"Sah?" tanya Rubianto dan disambut teriakan sah oleh dua saksi dan jamaah yang menyaksikan.
Seketika kalimat hamdalah terucap dari kedua mualaf sambil mengusap wajahnya. Suasana haru menyelimuti wajah Ibu Hari yang menyaksikan proses persyahadatan tersebut.
Keduanya mendapat bingkisan dari Mualaf Center An Nur Pekanbaru berupa perlengkapan salat lengkap.