254 Anak di Pekanbaru Masih Alami Stunting

Stunting2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jumlah anak stunting atau alami gangguan pertumbuhan mencapai 254 orang di Pekanbaru saat ini. Hal ini terungkap dari hasil penimbangam balita yang semakin masif dilakukan.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru telah melakukan intervensi melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) terhadap 165 kasus stunting.

Intervensi ini menurun dari sebelumnya 221 kasus yang teridentifikasi di posyandu dan Pusat Pemantauan Gizi Balita dan Masyarakat (PPGBM).

"Hanya 165 anak yang membutuhkan intervensi gizi. Karena sebagian besar kasus lainnya disebabkan oleh pola asuh yang kurang tepat," ungkap Kepala Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Muhammad Amin


Ia menjelaskan, dengan penimbangan yang semakin baik, anak yang memerlukan bantuan BAAS lebih banyak terjaring. Upaya yang dilakukan oleh Disdalduk KB Pekanbaru melakukan berbagai upaya dalam menekan kasus stunting.

"Angka stunting mencapai 254 kasus saat ini. Angka ini meningkat karena intervensi yang lebih intensif dan penimbangan yang lebih akurat di posyandu," paparnya.

Lebih jauh Amin menyampaikan, upaya yang dilakukan meliputi penimbangan rutin di posyandu serta intervensi gizi dan kesehatan. Mereka berkomitmen mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kami mengharapkan angka stunting mencapai zero, tidak ada lagi anak-anak yang mengalami stunting. Untuk itu, kami harus mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan anak balita," tutupnya.