Riau Diprediksi Terdampak La Nina September 2024, Apa Itu?

Ilustrasi-Cuaca-Ekstrem2.jpg
(Istimewa)

Laporan: Syahrani

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Fenomena La Nina diprediksi akan terjadi pada September 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir di sejumlah wilayah Indonesia, terutama daerah di utara khatulistiwa.

BMKG dalam laporan Prakiraan Daerah Potensi Banjir periode September 2024 menyebutkan sejumlah daerah yang berpotensi mengalami banjir, baik dengan tingkat potensi rendah hingga menengah. 

Wilayah yang terutama terancam adalah kawasan timur dan utara Indonesia, termasuk sejumlah daerah di Provinsi Riau.

Lantas, apa itu La Nina?

La Nina adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu air laut di Samudera Pasifik menurun di bawah rata-rata dari daerah sekitarnya. Perubahan suhu laut ini bisa mencapai anomali hingga melebihi -0,5 derajat celcius. La Nina memiliki dampak signifikan terhadap iklim global. 

La Nina sering kali dianggap sebagai lawan dari El Nino. Kedua fenomena ini memengaruhi cuaca global secara berlawanan. Sementara El Nino menyebabkan pemanasan suhu laut di Samudera Pasifik, La Nina justru menyebabkan pendinginan suhu laut di wilayah yang sama. Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya La Nina.

RIAU ONLINE telah merangkum 4 faktor yang mempengaruhi terjadinya La Nina:



1. Trade Winds yang Lebih Kuat

Angin pasat (trade winds) yang berhembus lebih kuat dari biasanya dapat menyebabkan pendinginan suhu air laut di Samudera Pasifik bagian tengah.

2. Penurunan Suhu Muka Laut

Proses terjadinya La Nina terkait dengan penurunan suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah. Ketika suhu laut tersebut turun di bawah suhu normal, Maka saat itu  La Nina terjadi.

3. Interaksi dengan El Nino

Terkadang, interaksi antara El Nino dan La Nina dapat mempengaruhi terjadinya kedua fenomena ini. Saat kondisi El Nino mereda, dapat mendorong La Nina untuk berkembang lebih lanjut.

4. Perubahan Pola Pergerakan Air Laut

Perubahan dalam pola pergerakan air laut di Samudera Pasifik juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya La Nina.

Fenomena La Nina memiliki dampak yang signifikan terhadap iklim global dan regional, sehingga pemahaman tentang faktor-faktor penyebabnya sangat penting dalam memahami dinamika cuaca dan iklim.