(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jumlah anak yang mendapat vaksinasi polio di Kota Pekanbaru masih rendah. Padahal vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah muncul kembali kasus polio di Pekanbaru.
Pemko Pekanbaru pun berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka percepatan vaksinasi di sekolah-sekolah di bawah Kemenag.
"Kami berkoordinasi dengan Kemenag, dengan pendidikan-pendidikan keagamaan, organisasi-organisasi keagamaan agar sosialisasinya bisa lebih tepat, bisa lebih masif," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut.
Ia menyebut, pemko juga telah memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan upaya yang sama. Pengelola mal, pengelola taman wisata, para ketua RT dan RW serta posyandu telah diminta mengejar target PIN Polio.
"Kami juga akan menggalang teman-teman dari aktivis keagamaan untuk bersama-sama memberikan penjelasan kepada masyarakat," paparnya.
Baca Juga
Pada PIN Polio tahun ini, Pemko Pekanbaru menargetkan anak di bawah usia 8 tahun divaksin. Mereka menargetkan 145.000 anak divaksin Polio.
Ingot menyadari masih ada kendala di lapangan, seperti beberapa penolakan dari wali murid atau orang tua terkait vaksinasi polio. Dinkes sudah melakukan pendekatan lintas sektor, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
"Kami sudah bekerja maksimal bersama instansi lintas sektor. Namun, responnya cukup baik meskipun belum 100 persen yang mau," ucap Ingot.
Meski begitu, kata Ingot, Dinkes tidak berpolemik tentang data. Mereka hanya ingin memastikan seluruh sasaran Pekan Imunisasi Polio berhasil diakses walau ada beberapa orang tua yang menolak anaknya divaksin polio.
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Pekanbaru berlangsung dua tahap. Imunisasi tahap pertama sudah bergulir sejak, Selasa 23 Juli 2024 hingga 29 Juli 2024.
Pemberian imunisasi berlanjut ke tahap dua berlangsung pada 6 Agustus hingga 12 Agustus 2024. Total Pos PIN Polio mencapai 1.533 pos yang menyebar di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru.
