Anak Stunting di Pekanbaru Jadi Tanggung Jawab Bapak Asuh Selama 6 Bulan

Kepala-Disdalduk-KB-Kota-Pekanbaru-Muhammad-Amin.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kasus stunting atau gangguan pertumbuhan terhadap anak masih menjadi perhatian di Kota Pekanbaru. Anak yang mengalami stunting menerima bantuan melalui program Bapak Asuh Anak Stunting atau BAAS.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk-KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan, satu orang anak stunting akan dikawal selama 6 bulan. Mereka diberi bantuan berupa makanan bergizi.

"Untuk lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, program Bapak Asuh Anak Stunting diikuti oleh wali kota, sekda, dan seluruh pimpinan OPD serta juga para camat," paparnya, Senin 19 Agustus 2024.

Ia menyampaikan, program BAAS kembali dimulai pada bulan Agustus ini. Saat ini masih ada OPD yang dalam proses menyerahkan bantuan kepada anak asuh stuntingnya.

Adapun bantuan makanan yang diberikan kepada anak stunting bervariasi, mulai dari senilai Rp600 ribu hingga Rp750 ribu. Bantuan diberikan dalam bentuk susu, telur, beras dan juga vitamin pendukung perkembangan anak.



"Untuk susu yang diberikan kepada anak berbeda-beda sesuai usianya, yang pasti bantuan diberikan untuk satu bulan dan selanjutnya diberikan lagi setelah 30 hari dari bantuan yang pertama," paparnya.

Disdalduk KB Kota Pekanbaru, sebelumnya mencatat terdapat 227 kasus stunting. Namun yang dianggap layak mendapatkan bantuan hanya sekitar 165 orang. Penerima bantuan berasal dari keluarga tergolong tidak mampu.

"Ada tim yang melakukan validasi ke lapangan, ternyata dari 227 tersebut hanya 165 yang bisa mendapatkan bantuan," ujarnya.

Dari 165 anak yang alami stunting tersebut, baru 88 di antaranya sudah menerima bantuan. Selain dari wali kota, sekda, camat dan OPD Pemko Pekanbaru, bantuan juga berasal dari Baznas dan rumah sakit swasta di Pekanbaru.

"Sisa yang belum mendapatkan bantuan, sekarang tengah diupayakan untuk mendapat bantuan dari BUMN yang ada di Pekanbaru seperti PLN dan lainnya," tandasnya.