RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kinerja operator angkutan sampah di Kota Pekanbaru menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Hal ini lantaran masih adanya sampah menumpuk di sejumlah titik pada siang hari.
Pemko Pekanbaru menilai kinerja pihak ketiga belum cukup baik sehingga proses pengangkutan tidak maksimal. Belum lagi kurangnya sosialisasi jam buang sampah kepada masyarakat.
"Terkait kerja sama pengangkutan sampah dengan pihak ketiga, kami sedang melakukan evaluasi," ujar Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa 26 Juli 2024.
Dia mengatakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) telah berupaya semaksimal mungkin dalam menangani dan mengelola sampah. Namun ia tak menampik masih terjadi penumpukan sampah.
"DLHK terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait waktu-waktu pembuangan sampah di TPS yang sudah kami ditetapkan. Kami berharap masyarakat mau bekerja sama membuang sampah pada waktu yang kami tentukan," sebutnya.
Pemko Pekanbaru dalam upaya menanggulangi masalah sampah telah berinovasi dengan menggunakan perangkat lunak (software) dari teknologi smartphone.
Tujuannya untuk melakukan pemetaan setiap wilayah menggunakan teknologi (zonasi digital) dari pusat pengelompokkan (agregasi) sampah, titik transit, dan tempat pembuangan sampah.
"Saat ini, kami juga sedang melakukan kajian-kajian terhadap perencanaan kerja sama melalui ketua RT, RW, LPM dan lembaga swadaya lainnya di lima belas kecamatan," kata Indra.
Dia menilai sistem pengelolaan sampah dengan perangkat lunak ini lebih cepat dan efisien. Mereka juga melakukan pemetaan tempat penampungan sementara (rute transit) untuk sampah dan redistribusi ke tempat-tempat daur ulang.
"Hal ini guna memudahkan pengoptimalan sumber daya dan redistribusi," jelasnya.