RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru mendata warga alami kemiskinan ekstrem mencapai 3.926 jiwa yang menyebar di sejumlah wilayah kota.
Warga yang tergolong dalam kondisi kemiskinan ekstrem mencapai 708 Kepala Keluarga (KK). Secara umum angka kemiskinan di Kota Pekanbaru berkisar 3,16 persen.
Pemerintah pun menjamin bantuan bagi warga yang tergolong dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Ada bantuan tunai dari Kementerian Sosial RI, bantuan tunai dari Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus menyampaikan, Pemerintah Kota Pekanbaru menggelontorkan anggaran mencapai Rp 1,76 miliar. Namun bantuan hanya untuk 489 KK yang menerima bantuan non bansos.
"Dari 708 KK, itu upaya untuk zero kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru, kita melakukan budget sharing dengan provinsi," jelasnya, Senin 15 Juli 2024.
Pemerintah Kota Pekanbaru menyiapkan anggaran sebanyak Rp 879.400.000 untuk bantuan non bansos bagi 244 KK. Sedangkan Pemerintah Provinsi Riau menganggarkan sebanyak Rp 882.000.000 untuk penyaluran bantuan non bansos bagi 245 KK.
Selain itu, ada juga bantuan dari pemerintah pusat bagi KK yang mengalami kemiskinan ekstrem. Anggaran ini untuk membantu 219 KK warga yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Bantuan tersebut disalurkan lewat sejumlah program di antaranya lewat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ada juga bantuan lewat program intervensi dan bantuan non bansos yang diterima setiap bulan.
"Inilah upaya-upaya kita, bahkan sebelumnya kita juga sudah melakukan upaya penanganan kemiskinan ekstrem. Ada juga bantuan sembako dari kegiatan sosial," kata Idrus.
Selain dari pemerintah, lanjut Idrus, ada juga anggaran lain dari kalangan perusahaan swasta di Kota Pekanbaru. Mereka menyalurkan anggaran bantuan lewat dana CSR.
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyadari penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru belum optimal dan belum berlangsung secara menyeluruh.
Meski begitu, angka kemiskinan di Pekanbaru masih di bawah Provinsi Riau sebesar 6,68 persen. Sementara untuk angka nasional nasional yakni sebesar 9,36 persen.
Ingot menyebut kemiskinan ekstrem ini bukan cuma persoalan pangan saja. Namun juga soal kualitas kehidupan warga yang dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
"Seringkali kita terjebak dalam pemahaman terhadap kemiskinan ekstrem yang kurang tepat," jelasnya, Jumat 12 Juli 2024.